William Dever, Professor dari University of Arizona, telah berpengalaman menginvestigasi situs-situs kuno daerah Levant selama lebih dari 30 tahun yang juga telah menulis banyak buku pada bidang ini.
Dalam interview, Dever mendeskripsikan beberapa penemuannya yang paling berkesan mengenai arkeologi yang berhubungan dengan Alkitab, termasuk dalam hal ini penemuannya mengenai Yahweh yang ternyata berhubungan dengan dewi bernama Asherah.
Ribuan patung semacam ini ditemukan di era Israel Kuno, ciri khas dari masyarakan politheis |
Membuktikan Alkitab
Nova : Apakah para arkeolog biblikal yang selama ini mencoba menemukan bukti nyata mengenai kisah-kisah di Alkitab, benar-benar berhasil?
William Dever: Sejak permulaan arkeologi biblika, yang dimulai 150 tahun yang lalu, oleh para ahli terutama dari negara-negara barat, berusaha menggunakan data-data arkeologi untuk membuktikan kebenaran kisah di Alkitab.
Dan selama beberapa waktu banyak orang berpikir bahwa hal tersebut berhasil. Terutama melalui penemuan William Foxwell Albright, si bapak ilmu arkeologi, yang sering disebut sebagai revolusiner dalam bidang arkeologi.
Revolusi memang terjadi, akan tetapi tidak seperti yang dibayangkan oleh Albright. Saat ini bidang arkelogi mempunyai banyak pertanyaan mengenai fakta sejarah dari Alkitab bahkan termasuk kitab perjanjian baru, dan mungkin tidak disenangi oleh banyak orang.
Faktanya arkeologi tidak tepat digunakan untuk mengomentari hal-hal theologi dari Alkitab. Arkeolog sering kali hanya memberitahu apa yang terjadi, kapan, dimana dan kenapa hal itu terjadi. Tidak ada arkeolog yang dapat memberitahu apa artinya, dan kebanyakan dari kami tidak melakukan hal tersebut.
Tapi banyak orang yang ingin mengetahui apakah kisah di Alkitab itu adalah nyata?
Kita ingin membuat Alkitab sebagai buku sejarah. Banyak orang berpikir bahwa itu seharusnya kisah nyata atau bukan. Tapi tidak ada kata untuk sejarah dalam bahasa ibrani di Alkitab.
Dengan kata lain, apa sebenarnya yang dipikirkan oleh penulis Alkitab mengenai hasil karya mereka? apa mereka sedang menuliskan sejarah yang objektif? Tidak. Itu adalah terminologi ilmu sejarah moderen. Yang mereka lakukan adalah menceritakan sebuah kisah. Mereka ingin anda mengetahui apa maksud dari sebuah peristiwa.
Alkitab adalah literatur mengenai pesan moral; ia dimaksudkan untuk pengajaran, bukan untuk menjelaskan hal tentang kesejarahan. Kita ingin membuat Alkitab menjadi sesuatu yang bukan bidang dan tujuannya. Hal ini mungkin sesuatu yang melecehkan bagi para penulis Alkitab. Mereka adalah sejarawan yang handal, dan mereka bisa saja menuliskannya jika mereka mau, tapi tujuan mereka ketika menulis Alkitab adalah lebih besar dari itu.
Saya sering kali mengatakan kepada para murid ku, bahwa "The Bible is not history; it's his story" artinya alkitab bukanlah buku bersejarah tapi buku sejarah-Yahweh, kisah tentang Tuhan [Yahweh adalah nama tuhan sejak masa Israel kuno.]
Kisah Abraham.
Menurut Alkitab, orang yang pertamakali diberi janji oleh Tuhan adalah Abraham. Ia adalah bapak bangsa. Apa ada bukti arkeologi mengenai Abraham?
Salah satu tujuan dari para arkeolog biblikal selama beberapa abad adalah membuktikan bahwa kisah Abraham adalah peristiwa historis, dan meletakkan era peristiwa tersebut pada tabel periode waktu dalam ilmu arkeologi. Saat ini menurutku kebanyakan dari para arkeolog akan mendebat bahwa tidak ada bukti nyata mengenai eksistensi Abraham.
Kita mengetahui mengenai kehidupan para pastoral nomad (penggembala yang berpindah-pindah), dan kita pun tahu mengenai migrasi bangsa Amorit dari Mesopotamia ke Kanaan, dan sangat mungkin terdapat sosok Abraham sekitar tahun 1800 SM, tapi tentu saja ini tidak mempunyai kaitan dengan kisah Alktiab.
Apakah orang-orang lalu menjadi murtad begitu ia tidak mendapati bukti bahwa Abraham pernah hidup? apa ini intinya? kisah Abraham adalah mengenai kebebasan, iman dan resiko. Apakah penting hal mengenai kapan Abraham meninggalkan sukunya, dan dimana mereka ketika di Kanaan? Yang penting adalah apa yang dilihat oleh kaum Yahudi dan Kristiani bahwa Abraham adalah bapak segala bangsa.
Abraham bepergian berdasarkan iman menuju suatu negeri yang tidak pernah ia lihat. Tidak terbayang pengalaman yang ia rasakan selama melintasi padang pasir. Ini adalah kisah yang menakjubkan, apakah ini nyata? mungkin saja, tapi ini adalah diluar dari kemampuan arkeologi untuk menjelaskannya.
Kenapa sangat susah mencari bukti arkeologi mengenai Abraham?
Ini mungkin membuat penasaran beberapa orang, bahwa pada periode awal dalam arkeologi yang sering kita sebut masa hidup Abraham dan keturunannya, kami para arkeolog tidak bisa berbicara lebih banyak. Abraham hidup mungkin sekitar 1800 SM. Ini adalah masa kegelapan untuk sejarah tertulis atau disebut pra-sejarah, ketika bukti-bukti arkeolog sulit untuk ditemukan.
Bukti mengenai pemukiman nenek moyang bangsa Israel
Berdasarkan kronologi biblikal, Musa disebut hidup sekitar 1450 SM. Apa ada bukti arkeologi mengenai Musa dan keluarnya ribuan bangsa Israel dari Mesir seperti yang dikisahkan oleh Alkitab?
Kita tidak memiliki bukti tentang hal tersebut. Musa adalah nama etnis Mesir. Beberapa nama yang disebut dalam Alkitab adalah nama-nama Mesir, serta dalam kisah tersebut disebutkan hal-hal berbau Mesir yang betul-betul ada. Tapi tidak ada tulisan atau artifak di Mesir atau bahkan di daerah Sinai yang membuktikan kisah ini. Tapi ini tidak berarti tidak pernah terjadi. Menurut saya mungkin pernah ada Musa tapi oleh para penulis Alkitab dikisahkan dengan lebih bombastis.
Apakah ada dalam catatan bangsa Mesir yang menyebut tentang bangsa Israel?
Tidak ada catatan bangsa Mesir yang menyebut tentang bangsa Israel, kecuali pada prasasti yang sangat terkenal, yaitu tugu Merneptah yang berasal dari 1206 SM, tapi bangsa Israel itu bukan berada di Mesir dalam perbudakan, tetapi di wilayah Kanaan, serta tidak disebutkan mengenai hal melarikan diri dari Mesir.
Tugu Merneptah, berasal dari tahun 1206 SM. memberi informasi tentang bukti historis akan entiti kaum yang disebut Israel |
Mengapa tulisan pada tugu Merneptah sangat terkenal?
Karena itu adalah salah satu referensi awal mengenai entitas bangsa Israel. Tugu kemenangan Firaun Merneptah, anak dari Ramesses II, menceritakan mengenai daftar bangsa dan negeri-negeri di Kanaan, dan salah satunya adalah bangsa Israel. Dan yang menarik adalah jika bangsa lain dikatakan sebagai berbentuk negara, bangsa Israel hanya disebut sebagai "orang-orang". Mereka rupanya pada saat itu belum mencapai level organisasi berbentuk negara.
Jadi bangsa Mesir, setidaknya sebelum tahun 1200 SM, mengetahui bahwa ada sekelompok orang disebuah tempat di daerah pegunungan tengah - yang terdiri dari kesatuan konfederasi suku-suku yang disebut sebagai bangsa Israel. Inilah kenyataan dari Israel yang disebut dalam tugu prasasti tersebut.
Apa ada bukti arkeolog yang menyokong informasi dari tugu Merneptah? bahwa bangsa Israel menetap di daerah pegunungan tengah atau Kanaan pada saat itu?
Dari investigasi arkeologi yang kita ketahui saat ini, ada sekitar lebih dari 300 desa pada area tersebut sekitar 13 dan 12 abad SM. Kami menyebutnya desa "proto-Israel".
40 tahun yang lalu, adalah mustahil untuk mengindentifikasi masa awal bangsa Israel karena kita tidak mempunyai bukti arkeologinya. Dan sekarang, melalui survei secara berkala di daerah tersebut. Oleh para arkeolog Israel sejak tahun 1970an hingga saat ini berhasil menemukan banyak reruntuhan desa-desa kecil di daerah pegunungan tengah. Dan sekarang kita hampir menemukan 300 desa.
Asal muasal bangsa Israel
Apa yang diperoleh para arkeolog setelah mempelajari pemukiman proto-Israel? apa ada petunjuk bahwa bangsa Israel menaklukkan tanah kanaan melalui kekuatan militer?
Reruntuhan pemukiman yang ditemukan ternyata bukanlah diatas kehancuran kota bangsa Kanaan, tapi dari atas bebatuan atau tanah perawan. Tidak ada bukti mengenai kekerasan militer dikebanyakan situs disana. Para arkeolog juga menemukan bahwa kebanyakan reruntuhan kota-kota besar bangsa Kanaan yang seharusnya diharcurkan oleh invasi bangsa Israel ternyata tidak lah demikian, dan penghancuran mungkin dilakukan oleh "sea people"-bangsa Filistin, atau bangsa lainnya.
Jadi secara perlahan, kisah penaklukan yang dikatakan dilakukan oleh Joshua mulai kehilangan dukungan diantara para ahli. Banyak dari para ahli saat ini berpendapat bahwa bangsa proto-israel berasal dari bangsa Kanaan, yang terpisah dari budaya umum Kanaan, terpisah dari tempat pemukiman bangsa Kanaan di daerah daratan rendah, dari pinggiran sungai ke daerah perbukitan, terpisah secara geografi dan ideologi.
Jadi apa yang sedang kita pelajari adalah pergerakan antar suku bukan penaklukan militer dari wilayah luar. Revolusi sosial ekonomi, lebih tepat dibanding revolusi militer. Dan hal ini berlangsung secara perlahan yang mana orang-orang Israel ini mulai membedakan dirinya dengan nenek moyang nya bangsa Kanaan, secara khusus dalam aspek Agama-dengan dewa baru, tata cara relijius, ciri khas etnis seperti yang kita lihat hari ini.
Jika Kisah Alkitab mengenai penaklukan Joshua bukanlah kisah historis, lalu apa artinya?
Kenapa diceritakan? Kisah itu menjadi cerita rakyat kemungkinan karena adanya konflik bersenjata disekitar sana, dan kisah ini diwariskan untuk mengagungkan karir Joshua, komandan perang dari suku Israel. Saya merasa ada kebenaran dalam kisah tersebut, dan ada beberapa tempat yang memang dihancurkan oleh suku Israel ini, seperti di Hazor atau Galilea, atau mungkin beberapa tempat di daerah selatan.
Apakah orang-orang yang menjadi bangsa Israel ini sebenarnya bukan "bangsa pilihan" tetapi "bangsa yang memilih" - memilih untuk merdeka dari masa lalu sebagai Kanaan?
Beberapa kaum theolog liberal dan arkeolog berpendapat bahwa bangsa Proto-Israel adalah semacam pergerakan revolusi sosial. Orang-orang ini memberontak terhadap bangsawan Kanaan yang korup. Dalam buku terbaru ku mengenai proto-Israel ini, dibahas mengenai pergerakan dan reformasi sosial terhadap masyarakat pertanian. Orang-orang ini adalah pembuka untuk mendiami daerah pegunungan, mereka melarikan dari dari masyarakat kota, dari kota-kota kuno Kanaan, yang perlahan menuju kehancuran. Dan umumnya mereka membuang segala attribut dari penguasa bangsa Kanaan dan Mesir (wilayah Kanaan adalah jajahan bangsa Mesir pada masa itu). Mereka mendeklarasikan kemerdekaan.
Sekarang, orang-orang ini mengambil resiko untuk mendiami daerah baru di pegunungan, mungkin digerakkan dengan tujuan ekonomis dan sosial ataupun oleh visi keagamaan.
Apakah ini pergerakan Egaliter ?
Beberapa mengatakan bahwa masyarakat Israel adalah masyarakat egaliter, tidak ada strata sosial diantara mereka. Saya tidak yakin jika benar-benar ada, kondisi masyarakat yang egaliter, tapi memang ada konsep-konsep mengenai egaliter dalam Alkitab : "bahwa setiap orang adalah sama dihadapan Yahweh." Ini sangat menarik karena pada masa tersebut dipemukiman tersebut tidak terdapat kuil atau istana, atau daerah para kaum elit, tidak ada bangunan arsitek yang monumental. Para penduduk desa ini sangat indepen. Menurutku ada semacam demokrasi primitif dimasa itu, yang menginspirasikan visi tentang kehidupan yang ideal dalam Alkitab.
Dan pemukiman ini berkembang?
Ya, pemukiman ini sangat berbeda dengan suasan di pusat perkotaan pada abad ke 13 SM. Ada hal baru disini, dan ini menjelaskan kenapa banyak orang yang ingin bergabung dengan pergerakan ini. Desa-desa ini kemudian berkembang menjadi kota-kota baru dan kemudian lahirlan negara Israel.
Kesatuan monarki Israel.
kapan Israel menjadi sebuah negara?
Berdasarkan kronologi dalam Alkitab, ada negara monarki yang mencakup Israel dan Yehuda pada zaman Saul, Daud, dan Solomon. Kemudian terjadi perang saudara yang membagi wilayah tersebut kedalam kerajaan Israel di utara dan Yehuda diselatan. Dan saat ini para skeptik berpendapat bahwa tidak pernah ada kesatuan kerajaan tersebut, dan Daud pun tidak pernah ada.
Tetapi hal ini berubah ketika tahun 1993, ditemukan sebuah tugu peringatan di Tel Dan. Yang mana tercantum kata dinasti Daud, serta prasasti Mesha yang ditemukan di daerah Moab yang kemungkinan mereferensi ke Daud. Jadi ada bukti tulisan diluar Alkitab yang menyebut tentang raja dan kerajaan ini, setidaknya Daud.
Banyak dari para arkeolog yang menyepakati bahwa pada abad ke 10 SM ada sebuah kerajaan kesatuan Israel - gerbang yang sangat terkenal di Hazor, Megiddo dan Gezer. Yang tertulis di Alkitab, yang mendeskripsikan bahwa raja Solomon membangun gerbang di Yerusalem, Hazor, Megiddo dan Gezer. Jadi menurut pendapatku memang ada sebuah kerajaan pada abad ke 10 SM.
Tulisan pada batu di Tel dan, yang berasa dari 840 SM, tertulis kata "Dinasti Daud" yang merupakan satu-satu nya sumber di luar Alkitab yang menuliskan tentang kata Daud. |
Alkitab menyebutkan bahwa kerajaan tersebut sangat besar dan membentang dari Mesir hingga Mesopotamia. Apa ada bukti arkeologi yang mendukung kisah ini?
Kisah mengenai kemegahan kerajaan Solomon adalah berlebihan. Menurut cerita, Solomon mendatangkan 100,000 pekerja dari daerah yang saat ini dikenal Libanon. Sebenarnya penduduk kerajaan Israel pada saat itu jika di total tidak akan mencapai 100,000. Segala sesuatu yang dikerjakan oleh Daud dan Solomon menjadi emas bagi para penulis Alkitab. Para penulis tersebut menggambarkan Daud dan Solomon adalah raja ideal dan di pilih oleh Yahweh. Jadi mereka mengagungkan pencapaiannya.
Saat ini, arkeologi tidak dapat membuktikan ataupun membantah kisah ini. Tapi menurut saya kebanyakan para arkeolog saat ini berpendapat bahwa kesatuan kerajaan tersebut hanyalan sebatas kepala suku dalam skala yang sangat kecil.
Apakah peninggalan arkeologi di Yerusalem membuktikan tentang kerajaan Daud dan Solomon?
Kami tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk menggali disana. Yerusalem adalah kota yang hidup, bukan situs arkeologi. Tapi kita mempunyai sejumlah koleksi peninggalan berupa reruntuhan bangunan yang berasal dari sekitar abad ke 10 SM. Dan saat ini ada penggalian yang dikatakan sebagai reruntuhan istana Daud, saya sudah menyakisaknnya dan hal tersebut sangat mengagumkan, apakah itu istana atau pusat administrasi atau apapun itu.
Bangsa Israel mempunyai banyak dewa.
Alkitab menceritakan bahwa bangsa Israel menjadi monotheis di awal mereka, apa arkeologi menemukan buktinya?
Gambaran bawah agama bangsa Israel dalam Alkitab adalah ideal, ideal menurut para penulis Alkitab-kaum elit, Yahwist (penyembah Yahweh), adalah Monotheis. Yapi ini tidak ideal menurut orang umum. Dan arkeologi menemukan orang-orang ini.
Namun, kami sudah menduga hal ini sebelumnya bahwa politeisme adalah hal normal pada zaman tersebut, dan bukan monotheisme. Ini adalah masalah serius bagi para penulis Alkitab.
Satu hal yang anda temukan mengenai hubungan antara Yahweh dan Asherah. Bisa tolong anda ceritakan.
Di tahun 1968, Saya menemukan sebuah tulisan disebuah kuburan disebelah barat Hebron, di daerah pegunungan, dekat situs Khirbet el-Qom, sebuah tulisan Ibrani dari abad ke 8 SM. Disana tertulis nama si almarhum, dan tertulis pula kalimat "diberkatilah ia oleh Yahweh"-ini adalah tanda bagi seorang Ibrani - tapi lanjutannya "oleh Yahweh dan Asherah."
Asherah adalah nama dewi bangsa Kanaan kuno. Ibu dari para dewa, pasangan dari El, dewa utama dari dewa-dewi Kanaan. Lalu mengapa dalam tulisan Ibrani tersebut menuliskan tentang Yahweh dan hubungannya dengan ibu para dewa bangsa Kanaan? jawabannya, dalam agama rakyat saat itu, mereka adalah suami istri.
Para nabi-nabi bangsa Yahudi dan para kaum reformis menolak ibu para dewa dan semua dewa bangsa Kanaan. Tapi saya rasa Asherah sangat dihormati oleh masyarakat Israel kuno. Jika anda membaca 2 Raja 23, disana dikisahkan reformasi yang dilakukan oleh raja Josiah pada akhir abad ke 7 SM, ia berbicara mengenai menyucikan kuil (bait Allah) dari semua dewa-dewi termasuk Asherah. Jadi agama rakyat ini ternyata juga memasuki Kuil di Yerusalem.
Dever mengatakan ia hampir terkena serangan jantung ketika membaca tulisan pada batu ini, yang menuliskan Tuhan bangsa Yahudi - Yahweh dan Asherah Dewi bangsa Asherah sebagai Istrinya. |
Apa ada bukti lain yang menyatakan bahwa Asherah berhubungan dengan Yahweh?
Pada tahun 1970. seorang arkeolog Israel menggali di Kuntillet Ajrud di daerah Sinai, ia menemukan sebuah reruntuhan benteng dari akhir abad ke 8 SM, dan lagi, kami menemukan banyak kalimat "Yahweh dan Asherah" dalam bahasa Ibrani.
Apa ada gambar dari Asherah?
Selama beberapa ratus tahun belakangan ini kita mengetahui tentang adanya patung terracotta wanita. Semacam patung wanita telanjang; organ sexualnya tidak ditonjolkan tapi bisa diketahui dari buah dadanya. Patung tersebut ditemukan di kuburan, di dalam rumah-rumah penduduk, mereka ditemukan di semua tempat. Ada ribuan jumlahnya. Mereka berasal dari abad ke 10 SM hingga awal abad ke 6 SM.
Patung-patung ini sejak lama dihubungkan dengan semacam dewi, tapi banyak para ahli yang masih belum sepakat untuk memutuskan dewi siapa. Tapi saya rasa ini adalah patung dewi Asherah.
Apakah ada patung Yahweh?
Tidak. Kami tidak dapat menemukan patung Yahweh. Tampaknya mereka menaati perintah untuk tidak menggambarkan Yahweh, perintah pertama dan kedua dari 10 perintah.
Kami menemukan alat pencetak patung Asherah, disebuah tempat mass-produksi, dalam sebuah kuil disebuah perkampungan. Jadi mungkin hampir semua orang memiliki patung ini, nampaknya berkaitan dengan kesuburan. Nampaknya patung tersebut digunakan untuk berdoa agar mendapat kehamilan, keselamatan anak. Dan dengan melihat patung menyusui seperti ini, nampaknya rakyat Israel dan Yehuda lebih terbuka dibanding dengan bangsa Kanaan.
Ini sangat mengagetkan, atau tidak?
Ini adalah sesuatu yang ganjil bagi beberapa orang, karena selama ini agama bangsa Israel di pikiran banyak orang adalah eksklusif monotheis. Tapi sekarang kita tahu bahwa tidak lah demikian. Monotheisme adalah perkembangan berikutnya. Mereka menjadi monotheis hanya setelah pembuangan di Babylonia.
Dever menyakini patung-patung ini adalah dewi Asherah |
Kemunculan agama Yahudi
Apakah arkeologi mempunyai bukti bahwa penghancuran Yerusalem adalah oleh bangsa Babylonia?
Penghancuran Yerusalem oleh bangsa Babylonia diperkirakan terjadi pada tahun 586 SM. Kita tidak memiliki bukti arkeologisnya, karena kita tidak memiliki kesempatan untuk menggali dikebanyakan tempat di Yerusalem. Arkeolog Israel Yigal Shiloh menemukan setumpuk puing di sisi timur dari Temple Mount. Jadi ada beberapa bukti, tapi tidak dipublikasikan. Tentu saja, Temple Mount tidak bisa di gali dan tidak akan pernah bisa.
Ini tidak berarti penghancuran Yerusalem tidak terjadi. Seseorang mungkin akan beranggapan bahwa ini adalah akhir dari riwayat bangsa Israel-dengan para kaum elit ditawan serta rakyat jelata diharuskan berimprovisasi. Sekilas ini nampak seperti akhir, tapi sebenarnya yang terjadi adalah, sebuah permulaan. Karena di masa penawanan ini, tepatnya, para penulis Alkitab melihat kebelakang, mengumpulkan berkas-berkas yang mereka miliki, memikirkan ulang mengenai segala hal, mem-formulasi segalanya, dan terjadi rekonstruksi Yudaisme.
Ini sangat mengagumkan setelah kekalahan tersebut bangsa Israel masih setia terhadap Tuhan mereka.
Ini adalah masa ketidakpercayaan, seseorang akan berpikir Tuhan telah mati. Dan jelas bahwa mereka yang selamat dari kehancuran Yerusalem pastilah berpikir semacam itu. Karena, bagaimana mungkin Tuhan mengijinkan kuilya, rumahnya - tanda dari kehadiran ditengah umatnya-dihancurkan? Kesalahan apa yang telah kita lakukan? Apakah karena kita telah jatuh kedalam politheisme adalah penyebab dari kehancuran. Disana hanya ada satu Tuhan. Dan kepercayaan radikal bahwa hanya ada satu Tuhan yang mengatur sejarah menjadi pusat dari Yudaisme.
Sumber : http://www.pbs.org/wgbh/nova/ancient/archeology-hebrew-bible.html