Misteri Patung Anak Lembu Emas Dalam Alkitab
Pada masa lampau bangsa Israel menyembah lembu sebagai simbol Yahweh, hal yang lumrah pada masa itu, dan kebetulan di wilayah Mesopotamia hingga Kanaan, lembu adalah lambang bagi dewa yang mengendalikan cuaca dan dewa yang seperti itu adalah Marduk, Hadad, Teshub, dan Baal sebenarnya mereka adalah dewa sama namun dengan nama yang berbeda tergantung wilayahnya. beberapa manifestasi Yahweh seringkali digambarkan sangat mirip dengan dewa Baal, bahkan Baal itu sendiri berarti Tuan, yang dalam Yudaisme adalah panggilan untuk Yahweh, namun dalam Yudaisme untuk membedakan Baal milik bangsa non Ibrani, maka penganut Yudaisme kuno menggantinya dengan sebutan Adonai yang juga berarti Tuan. Kata Tuan ini yang kemudian dalam bahasa Melayu menjadi Tuhan. Dewa Pengendali cuaca seperti Baal dan Teshub sangat kuat di puja di wilayah Kanaan karena wilayah ini sangat tergantung akan hujan, tidak seperti diwilayah Mesir dan Mesopotamia yang menggantungkan penghidupan mereka pada aliran sungai.
Namun ketika Yudaisme semakin menemukan bentuknya, kita akan menemukan kisah dimana bangsa Israel diperintahkan untuk menentang penyembahan patung anak lembu emas dan berhala-berhala lain, dan yang menjadi ironi karena dalam Alkitab justru Harun adalah orang yang pertamakali membuat perlambangan Yahweh sebagai anak lembu emas, dan kisah tersebut menceritakan secara epik akan sifat kebebalan bangsa Israel yang sangat diluar akal sehat. Berikut adalah kisahnya:
Ketika membaca tentang kisah Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, kita menyaksikan bagaimana bangsa Israel sedang menyaksikan berbagai mujizat Yahweh yang sedemikian dashyat, dengan mata kepala mereka sendiri dalam proses keluarnya bangsa ini dari negeri Mesir hingga menyebrangi lautan. Juga ketika mereka menyaksikan bagaimana manifestasi Yahweh ketika menemui Musa di gunung Sinai seperti yang tertulis pada:
Keluaran 19:11
11. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai.
....
16. Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
17. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung.
18. Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.
19. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.
20. Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
21. Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa: "Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa.
22. Juga para imam yang datang mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya, supaya TUHAN jangan melanda mereka."
Keluaran 20:18-21
18. Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
19. Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."
20. Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
21. Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.
Ke-esokan hari, mereka kemudian mengadakan perjanjian dengan Yahweh, lalu Musa kembali naik ke gunung Sinai, selama 40 hari ia disana menerima berbagai instruksi.
Keluaran 24:16-18
16. Kemuliaan TUHAN diam di atas gunung Sinai, dan awan itu menutupinya enam hari lamanya; pada hari ketujuh dipanggil-Nyalah Musa dari tengah-tengah awan itu.
17. Tampaknya kemuliaan TUHAN sebagai api yang menghanguskan di puncak gunung itu pada pemandangan orang Israel.
18. Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.
Rupanya selama 40 hari itu, bangsa Israel tak sabar menunggui Musa, walau mereka menyaksikan kedasyatan kuasa Yahweh di gunung Sinai sepanjang hari, mereka lalu berseru kepada Harun:
Keluaran 32:1-6
1. Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
2. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
3. Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
5. Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN! (Yahweh)"
6. Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Harun lalu menciptakan sesembahan anak lembu emas, dan menyatakan bahwa patung itu adalah allah Israel, dan anehnya ia masih berseru untuk merayakan hari raya untuk Yahweh, dengan patung anak lembu emas, menjadi pusat perayaannya. Sebagai catatan secara kronologi, peristiwa Harun dan anak lembu emas terjadi sebelum diberlakukannya 10 Perintah Allah.
Apakah, bangsa Israel ini sedemikian cepat berubah hatinya, setelah mengalami, bahkan masih sedang menyaksikan manifestasi Yahweh di puncak gunung Sinai, yang sedang bersama Musa? Beberapa penafsiran dibuat bahwa bangsa ini memang mudah berpindah hati, dan lebih memilih menyembah patung anak lembu yang tidak jelas keberadaan serta kuasanya, dibanding Yahweh yang sedang bersama-sama dengan mereka. Seperti yang tertulis pada kitab-kitab dari periode berikutnya, yaitu dari masa setelah penulisan kitab Torah (Kejadian->Ulangan).
Nehemia 9:17-18
17. Mereka menolak untuk patuh dan tidak mengingat perbuatan-perbuatan yang ajaib yang telah Kaubuat di antara mereka. Mereka bersitegang leher malah berkeras kepala untuk kembali ke perbudakan di Mesir. Tetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Engkau tidak meninggalkan mereka.
18. Bahkan, ketika mereka membuat anak lembu tuangan dan berkata: 'Inilah Allahmu yang menuntun engkau keluar dari Mesir!', dan berbuat nista yang besar
Mazmur 106:19-21
19. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan;
20. mereka menukar Kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.
21. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir:
Namun dari mana inspirasi Harun untuk membuat sesembahan baru dengan wujud anak lembu? Beberapa penjelasan dibuat untuk menerangkan asal muasal patung anak lembu ini, ada yang mengatakan patung itu dahulu disembah oleh orang Israel ketika di Mesir, dan dihubungkan dengan dewa Apis/Hapis yang populer di wilayah Memphis, yang berbentuk anak lembu.
Ada pula penjelasan lain yang disajikan oleh beberapa ahli, bahwa sebenarnya patung anak lembu itu adalah simbol bagi Yahweh itu sendiri sudah lumrah pada masa itu dikerajaan utara yakni Israel. Namun kemudian ketika para imam Lewi di kerjaan selatan, yakni Yehuda pada zaman raja Hizkiah atau Yosia menentang praktek ini, mereka kemudian menjadikan peristiwa kejatuhan kerajaan Israel ditangan bangsa Ashur adalah disebabkan oleh penyembahan patung anak lembu.
Perlu diingat jika para penulis Alkitab merupakan penyembah Yahweh fanatik, yang berpaham monotheist dan bertempat tinggal dikerajaan selatan, atau Yehuda, dan sedang menuliskan sudut pandang mereka, menentang praktek-praktek kuno bangsa Ibrani kuno, yang dibalut dalam kisah yang sudah samar-samar di-ingat oleh para pembaca atau pendengar kitab ini.
Kembali ke kisah di gurun Sinai, ucapan Harun, tentang perayaan hari Tuhan (Yahweh), dengan patung anak lembu sebagai pusatnya, dan anak lembu itu lah allah yang menuntun mereka keluar dari Mesir, yang nota bene merujuk pada Yahweh, bisa diartikan jika orang Israel pada masa lampau menyimbolkan Yahweh dengan anak lembu, dan hal itu dimulai oleh Harun. Ada penjelasan lain mengapa Harun yang dijadikan polemik sebagai biangkeladi pencetus anak lembu emas, ditafsirkan oleh beberapa Ahli Biblikal karena terjadinya friksi diantara keturunan Lewi dari garis Harun dan Musa.
Pada berbagai kebudayaan kuno, lembu sering dijadikan sebagai tumpuan bagi para dewa (seperti dewa Hadad yang mengendarai lembu), bahkan El dan Baal disimbolkan dengan lembu dalam keagamaan Kanaan, demikian pula, dengan lembu Apis, hasil persetubuhan dewa Ptah dengan se-ekor lembu, pada kebudayaan Mesir.
Dewa Adad/Iskur sang dewa badai yang menjadikan lembu sebagai tumpuannya |
Kisah berikutnya tentang patung lembu dalam Alkitab yang memiliki makna serupa dengan kisah Harun adalah pada peristiwa Yerobeam yang mendirikan 2 kuil dengan patung anak lembu emas, sebagai pusat penyembahannya:
1 Raja-Raja 12:26-31
26. Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya: "Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud.
27. Jika bangsa itu pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah TUHAN di Yerusalem, maka tentulah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda."
28. Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
29. Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
30. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.
31. Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
Ayat diatas menceritakan tentang Yerobeam (920 SM) yang mendeklarasikan kemerdekaan Israel dari Yerusalem (Yehuda), dan mendirikan 2 buah patung anak lembu emas pada kuil di kota Dan & Bethel, ia juga menunjuk imam yang bukan dari suku Lewi. Lalu mengapa ia memerlukan patung anak lembu emas sebagai objek ibadah dalam kuil yang ia bangun? apakah karena patung serupa terdapat di kuil Yerusalem?
Yehu (840 SM) ketika menumpas penyembahan Baal di Israel, juga ditulis tidak menghancurkan patung anak lembu emas.
2 Raja-Raja 10:28-29
28. Demikianlah Yehu memunahkan Baal dari Israel.
29. Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan.
Hal tersebut menyiratkan jika patung anak lembu adalah bagian penting dari kultus masyarakat Ibrani, dan Yerobeam hanya mencoba meniru apa yang telah ada dan populer pada saat itu, Yehu (berarti: Ia adalah Yahweh, Yahweh ada disini) dari namanya kita melihat bahwa ia adalah seorang pemuja Yahweh, dan ia tidak menghilangkan praktek peyembahan patung anak lembu, yang ditentang oleh penulis Alkitab, mengapa? Karena Yahweh memang disimbolkan dengan anak lembu, namun imam dari keturunan Lewi di kuil Yerusalem, di Yehuda, pada masa raja Yosia(640-608 SM) yang kemudian menentang praktek ini menjadikan polemik terhadap ritual ini. Disamping itu di kerajaan utara, Israel, keturunan Lewi tidak lagi diberi keistimewaan untuk memonopoli posisi Imam, mereka tersingkir hingga ke Yehuda, dan di Yehuda pusat-pusat pemujaan kemudian hanya difokuskan pada kuil di Yerusalem.
2 Raja-Raja 23:8
Disuruhnyalah datang semua imam dari kota-kota Yehuda, lalu ia
menajiskan bukit-bukit pengorbanan, tempat para imam itu membakar
korban, dari Geba sampai Bersyeba; dirobohkannya pula bukit-bukit
pengorbanan di pintu-pintu gerbang yang ada dekat lobang pintu gerbang
Yosua, penguasa kota itu, yang ada pada sebelah kiri kalau orang
memasuki pintu gerbang kota itu.
Hosea sempat menyinggung tentang lembu di Samaria (ibukota kerajaan utara, Israel):
Hosea 8:5
5. Aku menolak anak lembumu, hai Samaria; murka-Ku menyala terhadap mereka! Sampai berapa lama tidak dapat disucikan,
Pada sebuah penggalian di Samaria, ditemukan sebuah pecahan keramik yang berasal dari abad ke-8 SM, dan terdapat tulisan sebuah nama "GLYW" atau dibaca, "Egeliah" yang berarti, "Anak lembu Yahweh." Hal ini memperkuat hubungan Yahweh dan patung anak lembu.
Selain
itu terdapat sebuah grafitti dengan gambar lembu yang ditemukan di
Kuntillet Ajrud (tahun 1975), yang berada di wilayah Sinai, dan berasal
dari abad ke-8 SM. Gambar tersebut terdapat pada pecahan keramik, selain
lembu terdapat gambar sosok manusia lelaki dan wanita dengan kepala
lembu/singa. Yang menarik adalah pada pecahan dari keramik A, terdapat
sebuah tulisan:
"...katakanlah kepada Yehallelel dan kepada Yoas dan.... ku berkati engkau oleh Yahweh dari Samaria dan Asherah-Nya."
Dan pada pecahan keramik B:
"AmarYau
berkata, ucapkanlah kepada tuanku, HShLM. Ku berkati engkau oleh Yahweh
dari Teman dan Asherah-Nya. Semoga ia memberkati engkau dan menjagamu
dan beserta tuanku..."
Grafiti Kuntillet Ajrud |
Hal lain yang menjadi polemik adalah
mengenai hubungan Yahweh & Asherah. Ada yang meyakini jika 2 lukisan
sosok lelaki berkepala lembu/singa mewakili Yahweh dari Samaria, dan
sosok wanita adalah Asherah, dan jika dihubungkan dengan gambar lembu
yang menyusui, maka hubungan Yahweh dan Asherah adalah ibu-anak.
Namun
hubungan ini berbeda dengan pendapat William Dever, yang berkesimpulan
jika hubungan Yahweh & Asherah adalah suami-istri, yang melakukan
penggalian di Khirbet el-Qom (diantara Lachish dan Hebron, masih dalam
wilayah Yehuda), pada sebuah kuburan kuno. Ia menemukan ukiran cetakan
tangan manusia dan tulisan yang berbunyi:
"Yang mulia, Uriyahu, menuliskan hal ini"
terberkatilah Uriyahu oleh Yahweh
Dan dari musuh-musuhnya oleh Asherah ia diselamatkan
...oleh Oniyahu
...Oleh Asherah
... dan Asherah-Nya"