Orang Amorit adalah sekelompok kaum nomaden yang berbahasa Semit dan mendiami wilayah barat dari Mesopotamia sekitar 3000 SM, tepatnya di sisi barat dari sungai Efrat (moderen Suriah).
Orang Sumeria menyebut Martu atau Tidnum;
Orang Akkad menyebut mereka Amurrum;
Orang Mesir menyebut Amar;
dan oleh orang Ibrani sebagai Emori.
Ammuru (Akkad) dan Martu (Sumeria) berarti barat, merujuk pada letak geografis diwilayah barat, yang membentang dari sungai Efrat hinggal laut Mediterania, dan mencakup lembah sungai Orontes, gurun pasir Suriah serta pegunungannya.
Bangsa Ashur yang muncul pada masa kemudian merujuk Ammuru untuk wilayah Suriah-Palestina.
Amorit Dalam Catatan Sejarah
Sumber paling awal tentang Amorit berasal dari catatan Sumeria Lama (Old Summer/Ur II) dimana raja Enmerkar & Lugalbanda menyatakan jika di wilayah barat (Kar.Martu), hidup orang-orang yang berbahasa asing, dan mereka kini muncul di kota-kota negeri Akkad.
Catatan dari kota kuno Ebla (2500-2250 SM) - kota Ebla dihuni oleh orang yang berbudaya Sumeria-Akkad namun berada di wilayah Suriah, juga menulis tentang kaum nomaden di daerah pinggiran kota, mereka mengembara disepanjang sungai Efrat, di utara Suriah.
Sumber berikut berasal dari bangsa Akkad (2400 - 2100 SM), saat itu Raja Sargon Agung dan Naram-sin, mengklaim sebagai penakluk 4 penjuru dunia - utara Akkad (Ashur/Subartu), Selatan (Sumeria), timur (Elam), Barat (Ammurum). Raja shar-kali-sharri (2200 SM) juga menyebut telah mengalahkan orang Martu di pegunungan Basar/Bishri.
Peta Ammuru (Amorit) dan negeri Akkad pada masa raja Sargon Agung |
Bangsa Neo-Summeria (Periode Ur III 2100-2001 SM) kembali menyebut tentang wilayah barat (MAR.TU), dan orang Martu yang kini mengancam kemanan kota Ur.
Dari negeri Mesir, bangsa Amorit terdapat pada naskah Amarna, yakni surat menyurat dari penguasa negeri Amurru, Abdi-Ashirta dan anaknya yang bernama Aziru, kepada firaun Akhenaten (1353-1336 SM). Aziru akhirnya beraliansi dengan bangsa Het dan melepaskan diri dari Mesir. Negeri Amurru ini berada disebelah utara Lebanon moderen, tidak jelas bagaimana hubungan nama kerajaan Ammuru ini dengan Amurru yang disebut oleh bangsa Akkad 1000 tahun silam, kebetulan lokasi mereka sangat berdekatan.
Amorit Sebagai Kaum Nomaden Dari Barat
Sebagian ilmuwan meyakini jika pada awalnya Amorit tidak merujuk pada sekelompok etnis tertentu, namun kepada semua kaum nomaden yang mengancam keamanan dari penduduk perkotaan, mereka kadang mampu untuk merebut pemerintahan sebuah kota.
Literatur bangsa Akkad dan Sumeria sering menyebut jika orang dari wilayah barat ini menyembah dewa mereka sendiri dan dikenal dengan nama Belu-Sadi (Dewa pegunungan) dan istrinya adalah Belit-Seri (Dewi padang pasir), ada yang mempercayai Belu-Sadi adalah sama dengan El-Saddai (Dewa Kanaan).
Berdasarkan nama para dewa kaum Ammuru, maka disimpulkan mereka hidup disekitar gunung Hermon, namun mereka akhirnya mengembara dan menetap pada kota-kota kuno seperti Mari, Ebla, dan Babel. Dan Figur yang paling terkenal dari orang Amorit ini adalah raja Hammurabi sang pendiri kota Babel, dan kaisar pertama Babylonia.
Bangsa Amorit atau Ammuru, dipercaya hidup di wilayah Kanaan atau daerah gurun pasir di Syria dan Arab, serta menggunakan bahasa yang mirip dengan bangsa Kanaan (bahasa Semit Barat Laut). Bahasa Amorit yang dikenal berasal dari kota Mari, yang mana mereka mengadopsi huruf kuneiform (Cuneiform) dalam penulisannya.
Dimata penduduk Mesopotamia, orang Amorit adalah kaum nomaden yang primitif, serta di pimpin oleh kepala suku yang agresif, dan sering merebut wilayah untuk menghidupi ternak mereka. Orang Mesopotamia menggambarkan orang Amorit seperti ini:
"Orang Martu, berpakaian menggunakan kulit domba;
Memakan daging mentah;
Tidak memiliki rumah dan hidup di tenda-tenda dan hidup dalam angin dan hujan;
Hidup gelandangan di padang rumput;
Tidak mengubur orang mati;
Mereka tidak mempersembahkan persembahan;"
Namun demikian bangsa Amorit inilah yang mendirikan kota Babel/Babylon, dari sebuah pedesaan menjadi kota termasyur di Mesopotamia. Bahkan bangsa Hyksos yang menjadi penguasa di Mesir berasal dari wilayah Martu ini.
Ada yang menggolongkan bangsa Ammuru ini kedalam 2 kelompok yakni penduduk di dataran tinggi yang kelak menjadi Aram (Aram = dataran tinggi), dan penduduk di dataran rendah yang menjadi Kanaan (Kanaan = dataran rendah), ini sepertihalnya penduduk Mesopotamia yang terdiri dari bangsa Akkad (utara) dan Sumeria (selatan).
(Link tentang Sejarah ke-emasan bangsa Amorit di Mesopotamia)
Peta daerah asal bangsa Amorit |
Periode Amorit di Mesopotamia
Berdasarkan catatan bangsa Sumeria, dari Periode Ur III (2047-1750 SM), raja Shulgi dari kota Ur, membangun tembok sepanjang 250 KM, untuk mencegah kaum Amorit memasuki wilayah Sumeria. Namun demikian saking panjangnya tembok ini akhirnya tidak terjaga, dan orang Amorit dengan mudah berjalan memutari tembok ini dan akhirnya mencapai wilayah perkotaan.
Akibatnya kota Ur dan wilayah Sumeria mengalami pelemahan dan akhirnya bangsa Elam menjarah kota Ur pada tahun 1750, dan mengakhiri kebudayaan bangsa Sumeria.
Orang Amorit akhirnya melebur dengan bangsa Sumeria di wilayah selatan Mesopotamia. Namun demikian sebagian kaum ini telah menguasai kota-kota utama seperti Mari sejak tahun 1900 SM dan Ebla sejak tahun 1800 SM, di wilayah Suriah. Juga di kota kuno Yamkhad, Qatna, Ashur, Isin, Larsa dan Babel.
Raja Ashur Shamshi-Adad I (1809-1776 SM), dan anaknya Isme-Dagan I (1776-1736 SM) menurut catatan bangsa Ashur adalah orang Amorit.
Kaum Amorit juga telah memerintah di wilayah selatan Mesopotamia sejak tahun 1984 SM, dan raja Amorit yang paling terkenal adalah Hammurabi.
Melihat fakta bahwa orang Amorit telah memerintah di beberapa kota Mesopotamia, jauh sebelum kejatuhan kota Ur, hal ini memunculkan fakta baru bahwa invasi kaum nomaden (Amorit) terus terjadi sepanjang masa, dan menjadi sumber ketidakstabilan di wilayah Mesopotamia.
Raja Amorit Hammurabi yang akhirnya menguasai seluruh Mesopotamia, yang berkuasa dari kota Mari hingga Ur, dengan ibukotanya Babel, mereka mengadopsi dewa-dewi Sumeria dan Akkad.
Keruntuhan Bangsa Amorit
Hammurabi adalah raja yang handal dan dapat mengelola negara dengan baik, namun ia gagal mengajarkan anaknya untuk menjadi raja yang sukses. Keturunannya tidak mampu melanjutkan kejayaannya. Kekuasaan orang Amorit akhirnya runtuh sekitar tahun 1600 SM, bangsa Het menjarah kota Babel, dan akhirnya dikuasai oleh bangsa Kassite, dan mengganti nama Babel/Babilonia menjadi Karanduniash.
Wilayah Terluas yang pernah dicapai oleh bangsa Amorit di Mesopotamia, pada masa Hammurabi 1792-1750 sm |
Sejak tahun 1400 SM dan seterusnya informasi tentang bangsa Amorit mulai hilang dari sejarah, dan pada masa kekaisaran Ashur (Periode tengah 1365-1050 SM) di wilayah barat (MARTU) ini, berkembang suku nomaden baru yang berbahasa Semit Barat, dan secara kolektif dikenal sebagai kaum Ahlamu, dan pada tahun 1200 SM, bangsa Aram muncul sebagai yang paling termasyur dari kaum tersebut.
Bangsa Amorit dipercaya adalah leluhur dari orang Phoenicia/Kanaan, Israel, Moab, Amon, Aram.
Berikut timeline bangsa Amorit
- 2400 sm Bangsa Sumeria mencatat kemunculan orang Amorit yang berasal dari wilayah barat sungai Eufrat, pegunungan Jebel Bishri di utara Syria dikenal sebagai pegunungan bangsa Amorit.
- 2200 sm Bangsa Amorit secara bergelombang mendiami wilayah selatan Mesopotamia, diperkirakan akibat kekeringan.
- 2004 sm Bangsa Elam, menjarah kota Ur, dan hal ini membuka jalan bagi bangsa Amorit untuk menjadi penguasa ditengah kekacauan yang ditinggalkan oleh orang Elam.
- 1975 sm Kerajaan Assyria mulai terbentuk, akan tetapi sekitar tahun 1809 ada 2 raja yang merupakan orang Amorit yaitu Shamshi-Adad 1 dan Isme-Dagan.
- 1894 sm Kota babylon di dirikan oleh Sumuabum, yang merupakan orang Amorit.
- 1792-1750 sm Bangsa Babylon dibawah raja Hammurabi mencapai puncak ke-emasannya dan menguasai seluruh Mesopotamia. Ia dikenal dengan undang-undang tertulisnya "mata bayar mata" atau Hukum Hammurabi. Setelah Hammurabi wafat, Babylon secara perlahan mulai mengalami kemunduran.
- 1740-1735 sm Bangsa Assyria dibawah Puzur-Sin dan Adasi mengakhiri pengaruh bangsa Amorit di bagian utara Mesopotamia.
- 1595 Bangsa Hittite menjarah Babylon, dan ketika mereka mundur kembali kenegaranya, 25 thn kemudian bangsa Kassite mulai menginvasi Babilon
- 1970 Kedatangan bangsa Kassite merebut kota Babylon, mengakhiri ke-emasan bangsa Amorit.
- 1200 sm Bangsa Amorit telah terhapus dalam sejarah, dan wilayah asal bangsa Amorit dikenal sebagai Wilayah Bangsa Aramean.
Dalam naskah Alkitab, bangsa Amorit digambarkan mendiami beberapa wilayah di dataran tinggi Kanaan (Kejadian 10:16) dan sebagai keturunan Kanaan, anak dari Ham. Bangsa Amori seringkali saling bergantian dengan bangsa Kanaan untuk merujuk pada penduduk tanah Kanaan, sebelum kedatangan bangsa Israel.
Mereka digambarkan sebagai orang-orang yang tangguh :
Amos 2:9 Padahal Akulah yang memunahkan dari depan mereka, orang Amori, yang tingginya seperti tinggi pohon aras dan yang kuat seperti pohon tarbantin; Aku telah memunahkan buahnya dari atas dan akarnya dari bawah.
Peta bangsa-bangsa yang mendiami tanah Kanaan |
Bangsa Amorit mendiami wilayah dari dataran tinggi disebelah barat laut mati (Kej 14:7) hingga Hebron (Ul 3:8; 4:46-48), dan seluruh wilayah Gilead dan Basan (Ulangan 3:10), seluruh lembah di wilayah sisi timur sungai Yordan (Ul 4:49), wilayah 2 raja Amorit yaitu Sihon(Hesybon) dan Og (Basan/Asytarot).
Sihon dan Og adalah 2 raja yang tidak berdiri sendiri. Dan orang Amorit ini berhubungan erat dengan Yerusalem, dan Jebusite mungkin adalah subgrup mereka (Yeh 16:3). Dibagian lereng pegunungan selatan Yehuda disebut sebagai "Gunung Amorit" (Ul 1:7,19,20).
5 Raja bangsa Amorit (Yerusalem, Hebron, Yarmut, Lakhis, Englon) pertama kali dibantai oleh Yoshua (Yos 10:5-10), lalu beberapa raja-raja Amorit dikalahkan di Merom juga oleh Yoshua (Yos 11:8). Dikisahkan bahwa pada zaman Nabi Samuel, ada perdamaian antara orang Amorit dan Israel (1 Sam 7:14). Orang Gibeon menurut Alkitab adalah keturunan bangsa Amorit, yang mengadakan perjanjian damai dengan orang Ibrani; Ketika Saul kemudian melanggar perjanjian ini dengan membunuh beberapa orang Gibeon, Yahweh membuat kelaparan di Israel pada zaman Daud (2 Sam 21).
Amorit sebagai raksasa
Ulangan 3:11. Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? 9 hasta panjangnya dan 4 hasta lebarnya, menurut hasta biasa."
1 Hasta = 45cm, 9 hasta = 4.05 Mtr
Perbandingan ukran manusia dan bangsa Amorit |
Perbedaan Amorit versi Mesopotamia dan Alkitab
Terdapat kesulitan dalam memahami bangsa Amorit dalam Alkitab jika dibandingkan dengan naskah kuno Mesopotamia yang lebih kuno. Untuk diketahui terdapat ribuan tahun jarak antara naskah Alkitab (disusun sekitar 500 SM) dan sumber Mesopotamia (2500 SM), dan mengakibatkan perbedaan mencolok diantara mereka dan yang sama hanyalah penyebutan nama kaum, yakni Amorit.
Istilah Amori dalam bahasa Ibrani mungkin berasal dari bahasa Akkad Amurru, dan mengapa istilah tersebut bisa muncul dalam Alkitab... ini masih misteri besar bagi para sejarawan.
Hal tersebut dikarenakan bangsa Amorit telah lama musnah ribuan tahun silam, namun ingatan tentang eksistensi kaum ini sebagai "bangsa yang berbeda" tetap muncul dalam masyarakat Mesopotamia.
Dengan kata lain rujukan Amorit dalam alkitab, adalah berdasarkan ingatan sayup-sayup, dan tentu saja berbeda artinya dengan masyarakat kuno Mesopotamia dan kaum Ibrani yang muncul kemudian.
Penggambaran akan karakter bangsa Amorit yang mengerikan (raksasa) dalam Alkitab adalah murni hiperbola. Kebudayaan ini telah lama musnah ketika Alkitab disusun. Dalam naskah Ibrabi kuno terdapat gambaran akan orang Amorit:
"sisa kaum raksasa yang mengerikan, Rephaim, melahirkan orang Amori, kaum yang jahat dan pendosa, yang kejahatannya tiada tara, dan kehadirannya akan disingkatkan dimuka bumi" Kitab Yobel 29.
"ilmu hitam mereka, sihir dan kenajizan gaib, yang mencemari bangsa Israel pada masa Hakim-hakim." Kitab Apokaliptik Barukh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar