Penghuni 7 Dunia
Ketika Adam terusir dari Firdaus,
Ia menghuni dunia terbawah dari 7 dunia, Erez, yang gelap, tanpa adanya
cahaya, Adam sangat ketakutan, terutama oleh api dari pedang yang terus
berputar, yang ada di bumi ini. Setelah ia melakukan penebusan dosa,
Allah lalu membawanya ke dunia ke-2, Adamah, di mana terdapat cahaya
yang dipancarkan dari langit dunia ini, dan dari bintang yang berupa
bayangan - baik itu bintang dan rasi bintang (yang berupa bayangan).
Disini berdiam mahluk-mahluk bayangan, mereka adalah hasil persekutuan
Adam dengan roh. "Mereka selalu bersedih; mereka tidak pernah merasakan
sukacita. Ketika mereka meninggalkan dunia mereka, ke alam manusia,
mereka dikenal sebagai para roh-roh jahat. Kemudian mereka kembali
kepada dunia mereka, bertobat dari perbuatan jahat mereka, dan jika
mereka membajak tanah, tak akan tumbuh segala benih. Di Adamah ini,
Kain, Habel, dan Seth dilahirkan. Setelah pembunuhan atas Habel, Kain
dikirim kembali ke Erez, dimana ia bertobat karena ketakutannya oleh
kegelapan dan oleh api dari pedang yang terus berputar. Menerima
penyesalannya, Allah mengizinkan Kain untuk naik ke bumi ke-3, Arka,
yang menerima sedikit cahaya dari matahari. Di sini penghuninya menerima
dan membesarkan para keturunan Kain. Di sini walau mereka membajak
tanah, namun tak akan menumbuhkan segala benih.
Beberapa
keturunan kain tubuhnya berukuran raksasa, dan beberapa bertubuh
kerdil. Mereka memiliki 2 kepala, akibatnya mereka tidak bisa membuat
keputusan; mereka selalu berbeda pendapat dengan diri sendiri. Dan
terjadilah beberapa dari kaum mereka yang saat ini berbuat saleh, dan
berikutnya cenderung berbuat kejahatan.
Pada dunia
ke-4, Ge, hiduplah disini generasi dari menara Babel dan keturunannya.
Allah menaruh mereka ke dunia ke-4 karena tidak jauh Gehenna, serta
dekat dengan api yang menyala. Penghuni dari Ge sangat terampil dalam
semua seni, dan termasyur dalam bidang sains dan pengetahuan, dan
kediaman mereka berlimpah dengan kekayaan. Ketika penghuni dari dunia
kita mengunjungi mereka, mereka akan memberinya benda paling berharga
yang mereka miliki, namun mereka membimbingnya kepada Neshiah, dunia
ke-5, barulah mereka tersadarkan. Neshiah dihuni oleh orang-orang kerdil
yang tidak memiliki hidung; mereka bernafas melalui dua lubang. Mereka
tidak memiliki ingatan; ketika suatu hal terjadi, mereka akan lupa sama
sekali, Neshiah berarti "melupakan".
Dunia ke-4 dan ke-5 seperti Arka; terdapat pepohonan; namun tidak terdapat gandum atau pun rempah-rempah.
Dunia
ke-6, Ziah, dihuni oleh pria tampan yang memiliki kekayaan melimpah,
dan tinggal di rumah-rumah mewah, tetapi mereka kekurangan air, seperti
Ziah yang berarti "kekeringan." Pepohonan disini sangatlah jarang, dan
untuk menanamnya sangatlah jarang untuk berhasil. Mereka berkumpul
disekitar sumber-sumber air, dan kadang kala mereka dapat menyelinap
pergi ke dunia kita, dimana mereka memuaskan rasa lapar mereka akan
makanan penduduk dunia kita. Sisa dari penduduk dunia ini adalah mereka
yang sangat taat dan beriman dengan teguh, melebihi dari mansia di dunia
kita.
Adam berada di Adamah sampai kelahiran Seth. Ia
kemudian singgah di dunia ke-3, Arka, tempat kediaman keturunan Kain,
dan tiga bumi berikutnya, Ge, Neshiah, dan Ziah, lalu dibawah oleh Allah
ke Tebel, dunia ke-7, dunia yang kita huni.
Keturunan Kain
Kain
mengetahui bahwa dosa darahnya, baru akan ditagihkan kepadanya setelah
generasi ke-7. Demikianlah titah Allah terhadapnya. Lalu ia berusaha
untuk mengabadikan namanya pada monumen-monumen, dan ia pun menjadi
pembangun beberapa kota. Kota yang pertama bernama Henokh, berdasarkan
nama anaknya, karena setelah kelahiran Henokh barulah ia bisa merasakan
kedamaian dan ketenangan. Di samping itu ia juga menirikan 6 kota lain.
Pembangunan kota-kota ini berdasarkan perbuatan fasik, karena ia
mengililinginya dengan tembok, dan memaksa keluarganya tetap berada di
dalam tembok tersebut. Semua perbuatannya adalah fasik. Hukuman yang
diberikan Allah terhadapnya tidaklah mengakibatkan perubahan. Ia berdosa
dan ia hidup untuk memenuhi kesenangannya sendiri, tanpa menghiraukan
tetangganya yang sengsara.
Ia mempercantik rumahnya
dengan cara pencurian dan kekerasan; Ia bergembira melihat keturunannya
mendapatkan barang dari penjarahan dan perampokan, dan ia menjadi
pemimpin dari orang-orang terkutuk. Ia mengubah kebiasaan-kebiasaan
kuno, menjadi lebih cepat dan efisien, ia menciptakan teknik pengukuran
dan menimbang benda-benda. Demikianlah kehidupan yang penuh
kesederhanaan dan kekeluaragaan, ketika mereka tidak mengetahui tentang
hal tersebut, ia ubah menjadi dunia yang penuh dengan kelicikan.
Sebagaimana
Kain, para keturunannya juga adalah orang-orang yang fasik dan tidak
bertuhan/kafir, hingga Allah kemudian memusnahkan mereka.
Kematian Kain.
Kematian akhirnya menjemput Kain, setelah 7 generai, dan hal ini dilakukan oleh cicitnya sendiri yang bernama Lamekh.
Lamekh
adalah seorang yang rabun, dan suatu ketika ia pergi berburu, ia
dituntun oleh putranya, yang kemudian memberitahu bahwa telah terlihat
binatang buruan mereka, Lamekh lalu memanah dengan busurnya. Demikianlah
cara Lamekh berburu, suatu saat ia dan anaknya dalam pengejaran, dan
sang anak melihat sesuatu yang bertanduk di kejauhan. Dan ia memberitahu
Lamekh untuk melepaskan anak panahnya. Bidikannya sangat bagus dan
buruan mereka terjatuh ke tanah. Ketika mereka mendekati buruan, sang
anak berseru : "Ayah, engkau telah membunuh manusia, namun ia memiliti
tanduk di dahinya." Lamekh seketika mengetahui bahwa ia telah membunuh
leluhur mereka, Kain, yang telah ditandai oleh Allah dengan tanduk.
Dalam keputusasaan ia memukul tangannya, secara tidak sengaja ia lalu
memunuh anaknya. Nasib buruk masih berlanjut. Bumi membuka mulutnya dan
menelan 4 generasi yang terlahir dari Kain--Henokh, Irad, Mehuyael,
Metusael.
Lamekh yang rabun, tidak mampu untuk
menemukan jalan pulang; ia tetap berada di sisi mayat Kain dan anaknya.
Menjelang malam, istri-istrinya, mencari dia, dan menemukannya. Ketika
mereka mendengar apa yang telah terjadi, mereka ingin berpisah darinya,
namun kemudian mereka mengetahui bahwa siapa pun yang berasal dari Kain
akan ditakdirkan untuk musnah. Namun Lamekh berkata, "Jika kain, yang
melakukan pembunuhan yang dipenuhi kedengkian, hanya di hukum selama 7
generasi, maka saya, yang tidak berniat untuk membunuh seorang manusia,
mengharapkan pembalasan setelah generasi ke-70." Setelah mendengar
pembelaan diri Lamekh terhadap Adam, para istrinya lalu mendukung
Lamekh.
Kerusakan pada zaman ini, terutama oleh
keturunan Kain, termasuk Lamekh, dan semua generasi hingga tiba banjir
besar, menikahi 2 wanita, satu dengan alasan untuk menghasilkan
keturunan, dan yang lain karena mengejar nafsu duniawi, untuk alasan
yang kedua, diumpamakan sebagai wanita mandul. Setiap lelaki pada zaman
ini lebih menyenangi memuaskan nafsunya dibanding melakukan tugasnya
sebagai manusia, mereka mengumbar cinta dan perhatiannya kepada sang
wanita mandul, sementara melupakan istri mereka yang lain yang
menghabiskan hari-hari mereka seperti janda, muram dan dalam kegelapan.
Kedua
istri Lamekh, Ada dan Zila, melahirkan baginya masing-masing dua anak,
Ada melahirkan 2 putera bernama Yabal dan Yubal, Zila melahirkan putera,
Tubal-Kain, dan seorang puteri, Naama. Yabal adalah manusia pertama
yang mendirikan kuil untuk berhala, dan Yubal menemukan musik dan
bernyanyi di dalamnya.
Tubal-Kain sesuai dengan
namanya, karena ia menggenapi semua pekerjaan leluhurnya Kain. Kain
melakukan pembunuhan, dan Tubal-Kain, adalah orang pertama yang
menemukan cara untuk mempertajam besi dan tembaga, membuat peralatan
yang digunakan dalam peperangan dan pertemburan. Naamah, "yang indah",
mendapatkan namanya dari suara yang alat musik, yang ia petik untuk
memanggil manusia memberi penghormatan kepada berhala.
Keturunan Adam dan Lilith
Ketika
para istri Lamekh mendengar nasehat Adam, bahwa mereka harus terus
hidup bersama suami mereka, mereka berkata kepadanya, "Oh tabib,
sembuhkanlah dahulu ketimpanganmu sendiri!" Mereka menyindir Adam karena
ia sendiri telah hidup terpisah dengan istrinya, sejak kematian Habel,
karena ia berkata, "Mengapa saya harus mempunyai anak, jika itu hanya
akan membuat mereka mati?"
Meskipun ia menghindari
berhubungan intim dengan Hawa, namun ia sering dikunjungi dalam tidurnya
oleh wanita dari alam roh, dan dari persekutuan mereka terlahirlah
berbagai jenis mahluk di alam setan, dan mereka memiliki
kemampuan-kemampuan khusus yang unik.
Katak & Rabbi Hanina
Dimasa lampau di
Palestina, hiduplah seorang yang sangat kaya dan saleh, ia mempunyai
anak bernama (Rabbi) Hanina. Di mengetahui seluruh Torah dengan hatinya.
Ketika ia berada diujung ajalnya, sebagai perintah terakhir, ia
memerintahkan Hanina, untuk mempelajari Torah siang dan malam, dan
melaksanakan segala hukumnya, serta melindungi para orang miskin. Ia
juga memberitahu Hanina, bahwa ia dan ibunya akan wafat pada hari yang
sama, dan lama untuk meratapi mereka adalah 7 hari hingga menjelang
malam paskah, dan melarangnya untuk bersedih secara berlebihan. Dan ia
harus pergi ke pasar pada hari itu, dan harus membeli barang yang
pertama ditawarkan kepadanya, tidak perduli berapa pun harganya.
Jika
barang tersebut berupa makanan, ia harus menyiapkannya sebagai hidangan
dalam sebuah pesta. Segala pengeluaran dan kesulitannya akan
terbayarkan. Dan terjadilah seperti yang diceritakan: orang tersebut
wafaat bersama isterinya dihari yang bersamaan, dan pada hari terakhir
dari 1 minggu peratapan, bersamaan dengan malam paskah.
Rabbi
Hanina melaksanakan segala perintah ayahnya: ia lalu pergi ke pasar,
dan disana ia bertemu dengan seorang tua yang menawarkan piring dari
perak. Walau harganya sangat mahal, namun ia membelinya seperti perintah
ayahnya. Piring tersebut lalu ia letak kan pada meja kayu, dan
dibukanya, Ia menemukan ternya masih ada piring kedua didalamnya, dan di
dalam piring tersebut terdapat katak yang masih hidup, yang kemudian
melompat-lompat dengan gembira.
Dia lalu memberi katak
tersebut makanan dan minuman, dan pada akhir perayaan Paskah katak
tersebut telah tumbuh sangat besar, dan Rabbi Hanina lalu membuat
lemari untuknya, di situ lah katak tersebut makan dan hidup. Sejalan
dengan waktu, lemari tersebut menjadi terlalu kecil, dan Rabbi lalu
membangun sebuah ruangan, dan menaruh katak tersebut didalamnya serta
disediakan lah untuk katak berlimpah ruah makanan dan minuman.
Semua
yang ia lakukan tidak melanggar keinginan terakhir ayahnya. Namun sang
katak menjadi bertambah besar, untuk memenuhi hidup sang katak, Rabbi
Haninah harus mengeluarkan banyak biaya, hingga kemudian kehilangan
seluruh hartanya. Kemudian sang katak mulai membuka mulutnya dan
berbicara. "Sayangku, Rabbi Hanina, janganlah khawatir! Melihat
bagaimana engkau merawatku, sekarang engkau boleh meminta apa saja
sesuka hatimu, dan aku akan mengabulkannya." Rabbi Hanina menjawab,
"Saya tidak menginginkan harta benda, namun bolehkan engkau mengajariku
seluruh Torah." Katak menyetujui permintaan Rabbi Hanina, dan ia memang
mengajari seluruh Taurat, beserta 70 bahasa manusia.
Cara
pengajarannya adalah, Hanina menulis beberapa kata pada secarik kertas,
dan menelannya. Demikianlah ia memperoleh pengetahuan akan Torah dan 70
bahasa manusia, beserta bahasa binatang dan burung. Kemudian sang katak
berbicara kepada isteri Rabbi Hanina : "Engkau juga baik terhadapku,
dan saya belum memberi upahnya. Tetapi pahalamu akan kubayarkan kepadamu
ketika aku akan pergi darimu, sekarang engkau harus menemaniku ke
hutan. Disana engkau akan menyaksikan apa yang akan ku berikan padamu."
Pergilah
mereka bersama ke hutan. Sesampainya disana, sang katak mulai berteriak
dengan keras, dan berkumbullah semua binatang buas dan burung-burung.
Ternyata ia memerintahkan mereka untuk membawa segala jenis batu mulia,
sebanyak yang sanggup mereka bawa. Mereka juga membawa berbagai jenis
obat-obat herbal untuk isteri Rabbi Hanina, dan mengajarkan kepadanya
bagaimana menggunakan obat tersebut untuk berbagai jenis penyakit.
Mereka
lalu diperintahkan untuk membawa barang-barang tersebut pulang
bersamanya. Ketika mereka akan kembali, sang kodok mendoakan mereka,
"Semoga Sang Maha Kudus, memberkati engkau, dan melimpahkan kasih-Nya
kepadamu, dan menjauhkanmu dari mara bahaya, sabagai upahku pada kalian,
yang tak sedikitpun kalian mempertanyakan siapakah saya. Sekarang aku
akan memberitahu asal usulku kepadamu. Aku adalah anak Adam, anak yang
terlahirkan darinya selama 130 tahun ia terpisah dari Hawa. Allah
memberkati saya dengan karunia untuk mengambil bentuk dan rupa apa saja
yang aku inginkan." Rabbi Hanina dan Istrinya lalu pulang kerumah
mereka, dan mereka menjai sangat kaya, dan menikmati rasa hormat dan
kepercayaan dari raja.
Index Legenda Bangsa Yahudi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Apakah Abraham Berasal Dari Ur atau Haran?
Abraham berasal dari kota Haran dan bukan dari kota Ur-Kasdim, ya itulah pendapat beberapa para ahli biblikal moderen, mengapa mereka berpen...
-
Kitab dari malaikat Raziel. Setelah pengusiran Adam dari taman Firdaus, ia berdoa kepada Allah dan berbicara tentang pertobatannya serta p...
-
Sennacherib (705-681 SM; 24 thn) /*** Raja Yehuda: Hizkiah (727-698 SM), Manasseh (698/697-642 SM). Ratu Arab: Shamsi (733-713 SM), Ya...
-
Indeks kitab Henokh 3. Kitab Astronomi Matahari Bab 72 1 Kitab jalur benda-benda langit dari surga, hubungan-hubungan masing- masing, m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar