Minggu, 02 Juli 2017

Mengenal Bangsa Ashur (Periode Neo-Ashur) Part I

Mengenal Bangsa Ashur (Periode Neo-Ashur)

Kekaisaran Neo-Ashur adalah sebuah kerajaan pada Zaman Besi Mesopotamia sekitar tahun 911-612 SM. Pada saat ini bangsa Ashur/Asyur telah berhasil menyempurnakan teknik-teknik awal prosedur pemerintahan, yang kemudian menjadi standar bagi kekaisaran berikutnya.

Kekaisaran Neo-Ashur meneruskan kekaisaran Ashur Tua (2025-1378 SM), dan Ashur Tengah(1365-1050 SM), dan pada periode ini, bahasa Aram dijadikan sebagai bahasa resmi kekaisaran, di samping bahasa Akkad.

Setelah wafatnya raja Ashurbanipal pada tahun 627 SM, kekaisaran Ashur mulai runtuh karena serangkaian perang saudara di Ashur, dan pada tahun 616 SM, raja Cyaxares dari Media-Persia, bersekutu dengan raja Nabopolassar dari Babel-Kasdim/Chaldean, dan bangsa Scythian, Cimmerian melawan Ashur. Setelah itu Ashur tidak pernah lagi muncul sebagai negara merdeka, sisa-sisa tentara Ashur bertahan di Karkemis hingga tahun 605 SM, dan Dur-Katlimmu hingga tahun 599 SM.

Daftar Raja-Raja Neo-Ashur

1. Ashur-dan II (934-921 SM; 13 thn)
2. Adad-nirari II (911-891 SM; 20 thn)
3. Tukulti-Ninurta II (891-884 SM; 7 thn)
4. Ashurnasirpal II (883-859 SM; 24 thn)
5. Shalmanesser (859/858-824 SM; 35 thn)
5. Shalmanesser III (859/858-824 SM; 35 thn)
6. Shamshi-Adad V (824-811 SM; 13 thn)
7. Adad-nirari III (811-783 SM; 28 thn)
8. Shalmanesser IV (783-773 SM; 10 thn)
9. Ashur-dan III (772-755 SM; 17 thn)
10. Ashur-nirari V (755-745 SM; 10 thn)
11. Tiglath-Pileser III (745-727 SM; 18 thn)
12. Shalmanasser V (727-722 SM; 5 thn)
13. Sargon II (722-705 SM; 17 thn)
14. Sennacherib (705-681 SM; 24 thn)
15. Esarhaddon (681-669 SM; 12 thn)
16. Ashurbanipal (668-627/631 SM; 38-41 thn)
17. Sin-shumu-lishir (626 SM)
18. Ashur-etil-illani (626-623 SM)
19. Ashur-uballit II (612-609 SM)

Sejarah

Ashur-dan II (934-921 SM; 13 thn)

[***

Raja Israel: Yerobeam (928-907 SM)
Raja Yehuda: Rehabeam (928-911 SM)
Raja Mesir: Shoshenq I (943-922 SM) - Alkitab Sisak - Dinasty 22 dari Libya.

1 Raja-raja 11:40 (TB) Lalu Salomo berikhtiar membunuh Yerobeam, tetapi Yerobeam bangkit dan melarikan diri ke Mesir, kepada Sisak, raja Mesir, dan di Mesirlah ia tinggal sampai Salomo mati.

1 Raja-raja 14:25-26 (TB) Tetapi pada tahun kelima zaman raja Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem.
Ia merampas barang-barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan rumah raja; semuanya dirampasnya. Ia merampas juga segala perisai emas yang dibuat Salomo.


Pada gerbang (portal) Bubastite, Shoshenk menceritakan tentang kampanye militer ke tanah Kanaan, diperkirakan terjadi thn 925/926SM.

Sisak pada Bubastite Portal

Daftar kota-kota yang ditaklukkan oleh Sisak pada invasi ke Tanah Kanaan



***]

Ia adalah anak dari Tiglath-Pileser II (raja terakhir periode Ashur Tengah), dan dianggap sebagai raja pertama yang menandai periode Neo-Ashur (Asyur Baru). Ia terkenal dengan keberhasilannya mengembalikan perbatasan Ashur yang terlepas pada masa sebelumnya. Wilayah taklukan kini diperkuat dengan menyiapkan perbekalan kuda dan gandum, hal ini berguna dalam ekspansi militer dan ekonomi pada generasi berikutnya. Selain itu Ashur-dan II memfokuskan dirinya untuk pembangunan, harta rampasan perang tidak ia gunakan untuk memperkaya diri sendiri, namun untuk menghormati dan memuliakan para dewa.

Ashur-dan II adalah raja pertama yang melakukan kampanye militer secara rutin, dan ia memfokuskan pada wilayah utara di sepanjang daerah pegunungan, wilayah ini sangat sulit untuk dikendalikan namun sangat penting, karena ia sangat dekat dengan jantung kekuasaan Ashur, dan sangat rentang terhadap serangan musuh. Wilayah ini sangat penting untuk rute perdangangan hewan kuda, serta batu lapis lazuli yang ditambang dari wilayah Afganistan. Selanjutnya ia juga mengamankan beberapa rute penting menuju Anatolia, sebuah akses penting ke sumber logam.

Dalam sebuah prasasti terlihat usaha melegitimasi agresifitas Ashur-dan II, bahwa rakyat Ashur telah menderita kelaparan dan kehilangan tempat tinggal, akibat tanah mereka direbut oleh bangsa asing, dan kini Ashur-dan mengambil kembali wilayah tersebut demi rakyat Ashur. Di wilayah perbatasan tersebut ia mendirikan Kota-kota berbenteng serta peningkatan aktivitas pertanian.

Pada periode Neo-Ashur, negara ini terdiri dari beragam suku bangsa yang berasal dari berbagai negara. Dan ia terstruktur dengan baik dengan batas-batas yang dijaga dengan ketat.

Adad-nirari II (911-891 SM; 20 thn)

[***

Raja Israel: Yerobeam (928-907 SM); Nadab (907-906 SM); Baesa (906-883 SM).
Raja Yehuda: Abia (911-908 SM); Asa (908-867 SM).
Raja Aram-Damaskus: Ben-Hadad I (885-865 SM).

Hubungan Aram-Damaskus & Israel/Yehuda

1 Raja 15
16. Dan ada perang antara Asa dan Baesa, raja Israel, sepanjang umur mereka.
17. Baesa, raja Israel, maju berperang melawan Yehuda, dan ia memperkuat Rama, dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda.
18. Tetapi Asa mengambil segala emas dan perak yang masih tinggal dalam perbendaharaan rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan rumah raja dan menyerahkannya kepada pegawainya. Kemudian raja Asa mengutus mereka kepada Benhadad bin Tabrimon bin Hezion, raja Aram yang diam di Damsyik, dengan membawa pesan:
19. "Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Di sini kukirim kepadamu suatu bingkisan, yakni emas dan perak. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku."
20. Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel dan ia mengalahkan Iyon, Dan, Abel-Bet-Maakha dan seluruh Kinerot serta seluruh tanah Naftali.
21. Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama dan ia menetap di Tirza.

***]

Adad-nirari II adalah anak dari Ashur-dan II, dan selama pemerintahannya ia menundukkan wilayah-wilayah yang sebelumnya hanya merupakan negeri vassal Ashur, menaklukkan dan mendeportasi bangsa Aram yang kerap merepotkan Ashur setelah bertempur di persimpangan sungai Khabur dan Efrat pada tahun 910 SM. Setelah menundukkan bangsa neo-Hittite/Het dan Hurrian, ia kemudian menyerang dan mengalahkan raja Babel, Shamash-mudammiq & Nabu-shuma-ukin I, dan mencaplok sebagaian besar wilayah utara Babel. Dimulai dari Adad-nirari II dan penerusnya, bangsa Ashur secara rutin melakukan kampanye militer setiap tahun, dengan tentara yang terorganisir dengan baik.

Tukulti-Ninurta II (891-884 SM; 7 thn)

Tukulti-Ninurta II anak Adad-nirari II kemudian naik tahta, dan selama pemerintahannya ia sukses dalam melakukan kampanye militer di pegunungan zagros, serta menundukkan bangsa baru di wilayah Iran yaitu bangsa Persia dan Media. Dan seperti pendahulunya Ashur juga disibukkan dengan urusan penundukkan bangsa Aram yang kerap kali memberontak. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Ashurnasirpal II.

Ashurnasirpal II (883-859 SM; 24 thn)

[***

Raja Israel: Ela (883-882 SM); Zimri (882 SM); Omri (882-871 SM); Ahab (873-852 SM)
Raja Yehuda: Yosafat (870-846 SM)

***]

Ashur-nasir-apali (Ashur sang penjaga ahli waris). Selama ia memerintah, bangsa Aram dan neo-Het lagi-lagi harus ditundukkan, selain itu ia juga meminta upeti atas bangsa Nairi dan Phrygia. Ia terkenal bengis dalam memperlakukan negeri vassal yang memberontak, dalam sebuah prasasti tertulis tentang pembantaiannya:

"orang tua dan muda mereka ku jadikan tawanan, beberapa ku potong kaki dan tangan mereka; yang lain ku potong telinga, hidung dan bibir nya; telinga dari para anak muda ku buat tumpukan; dan kepala dari orang tua ku buat menara. Ku pajang kepala mereka sebagai kenang-kenangan di depan kota mereka. Anak lelaki dan perempuan ku bakar diatas bara api; kota mereka kuhancurkan dan kubakar."

Istana, kuil-kuil dan berbagai monumen menjadi saksi bagaimana pesatnya kekayaan dan kesenian bangsa Ashur. Ia terkenal akan kekejamannya, dengan menggunakan para tawanan perang yang dijadikan budak untuk membangun kembali kota Kalhu (Nimrud) yang dijadikan ibu kota. Ia juga adalah seorang administrator yang handal, dan menyadari jika ia bisa mengontrol kekaisaran dengan lebih baik jika setiap provinsi Ashur dipimpin oleh gubernur dari Ashur, serta tidak bergantung dengan pemberian upeti dari penguasa lokal.

(Istana Kalhu)

Kejadian 10:8-12
8. Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi;
9. ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN."
10. Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh ( Uruk), dan Akad, semuanya di tanah Sinear (Sumeria).
11. Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah (Kalhu)
12. dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu. 



Istana Ashurnasirpal di Kalhu, II selesai dibangun pada tahun 879 SM. Dinding istana dihiasi dengan batu pualam yang diukir dengan gambar yang indah dengan tingkat detail yang tinggi. Ukiran tersebut menggambarkan raja yang dikelilingi oleh mahluk pelindung bersayap (menceritakan hubungan raja dan para dewa), aktivitas perburuan atau proses penaklukan militer raja. Dan masing-masing ukiran tersebut memiliki keterangannya, yang menceritakan silsilah Ashurnasripal II (3 generasi sebelumnya), tentang kemenangan militernya, proses penentuan batas-batas kekaisaran, serta bagaimana ia membangun Kalhu. Ia juga membangun pintu gerbang raksasa dikota ini.

Ukiran tersebut sangat memperhatikan detail anatomi manusia dan hewan, seperti yang nampak dalam ukiran aktivitas memburu singa oleh raja, atau pada gambaran mahluk supranatural yang mengkombinasikan sosok hewan dan manusia, yang juga menghiasi pintu istana.

Dalam ukiran tentang kampanye militer, orang Ashur selalu digambarkan dengan penuh kemuliaan, sementara orang non-Ashur berada pada posisi tunduk atau tergeletak dan hampir telanjang. Dan menggambarkan proses kematian dengan kekerasan sebagai hukuman karena melanggar aturan Ashur. Hal ini dimaksudkan sebagai pesan dan peringatan bagi para pejabat dari negeri lain yang mengunjungi istana raja. Juga bagi para elit Ashur akan apa yang akan menimpa mereka jika mencoba untuk melawan raja. Wanita Ashur cenderung absen dari ukiran tersebut. Namun sosok wanita non-Ashur, nampak dalam kejadian ketika mereka ditangkap sebagai tawanan perang, mereka adalah wanita kelas elit, bukan dari kelas bawah. Berbeda dengan tawanan pria, para wanita ini tidak dalam keadaan terikat atau telanjang.

Setelah keruntuhan Ashur pada tahun 612 SM, istana ini dihancurkan dan tertimbun dengan pasir selama 2500 tahun, hingga ditemukan kembali oleh Austen Henry Layard pada tahun 1845.

Berbagai ukiran dari istana Kalhu
Raja Ashurnasirpal II (tengah)

Mahluk Supranatural berkepala elang

Patung Lamasu

Pohon kehidupan yang dijaga oleh 2 mahluk bersayap


Shalmanesser/Sulmanu-asaredu III (859/858-824 SM; 35 thn)

[***

Raja Israel: Ahab (873-853 SM), Ahaz (852-851 SM), Yoram (851-842 SM), Yehu (841-814 SM)

Raja Yehuda: Yosafat (870-846 SM), Yoram (851-843 SM), Ahazia (843-842 SM), Atalya (842-836 SM), Yoas (836-798 SM)

Raja Aram-Damaskus: Ben-Hadad II/Hadadezer (Ashur: Adad-idri; Aram: Bar-Hadad; Ibrani:Ben-Hadad) (880-842 SM), Hazael (842-796 SM)

Raja Mesir : Osorkon II (872-837 SM) - Dinasti 22 dari Libya, beraliansi dengan Israel dalam perang Qarqar 853 SM.

***]

Patung Shalmanasser III


Ia adalah anak dari Ashurnasirpal II, selama ia memerintah, ia mengubah suasana ibukota menjadi kamp militer. Setiap tahun Ashur selalu melakukan kampanye militer, bahkan kadang hingga 2 kali, terdapat 35 kampanye militer yang dilakukan olehnya dalam naskah Ashur.

(Resistensi di Suriah)

Peta berbagai negeri bangsa Aram

Sebagian besar kampanye militer Shalmanesser terjadi di Suriah, diseberang sungai Efrat yang merupakan batas terbarat dari kekaisaran Ashur pada masa itu. Wilayah ini penting karena merupakan akses ke kota pelabuhan di Mediterania yang kaya serta ke sumber kayu aras di Libanon. Wilayah ini (utara Suriah) juga merupakan pusat dari koalisi anti-Ashur yang dipimpin oleh Ahunu penguasa dari kerajaan Bit-Adini, yang ibukotanya bernama Til-Barsip (bangsa Aram).

Bit-Adini adalah negeri vassal dari Asurnasirpal II, namun melihat raja Ashur yang baru dan dianggap tidak berpengalaman, ia menyatakan diri merdeka dari Ashur. Dia membujuk sejumlah kota seperti Karkemis dan Que untuk turut merdeka. Pada tahun 858 SM, Shalmanesser III berhasil mengalahkan koalisi ini, namun selama 3 tahun kemudian Ahunu tidak kunjung menghentikan pemberontakannya. Akhirnya kota Til-Barsip ditaklukkan dan namanya diganti menjadi "kar-Shalmanesser".

(Perang Qarqar)

Ia kemudian mengalihakan perhatiannya ke wilayah selatan Suriah. Pada tahun 853 SM, sebuah koalisi 12 negara dibentuk oleh raja Hadad-ezer (Ben Hadad II) dari Aram-Damaskus, raja Irhuleni dari Hamath, raja Ahab dari Israel, dan raja Gindibu dari Arab (menurunkan 1000 pasukan pengendara onta), serta beberapa raja lainnya untuk berperang melawan Shalmanesser III. Pertempuran ini dikenal sebagai peperangan Qarqar. Hasil peperangan tidak dapat dipastikan, walau ditemukan sebuah prasasti milik Ashur yang menuliskan tentang kemenangan mereka, namun Ashur tetap melawan orang-orang ini ditahun-tahun berikutnya (koalisi ini kemudian bubar dan satu-persatu negeri ini ditundukkan oleh Ashur).

Detail perang Qarqar terdapat pada prasasti Kurkh Monolith, peperangan ini dipimpin oleh seorang "limmu" bernama Dayyan-Ashur.
Pada peperangan Qarqar, Mesir turut menurunkan tentara dan jumlah pasukan koalisi menurut prasasti Ashur adalah: 3,940 kereta perang, 1,900 pasukan kuda, 62,000 infantri, 1000 pasukan onta.

Pada tahun 842/841 SM, Shalmanesser III berperang dengan penerus Hadad-ezer, yakni raja Hazael, walau berhasil mengalahkan Hazael namun Shalmanesser III tidak dapat merebut Damaskus, dan ia pun melanjutkan perjalanannya menaklukkan kota-kota di pesisir pantai Mediterannia seperti Tirus/Tyre, Sidon (Phoenicia) dan wilayah Samaria/Israel. Dalam prasasti "Black Obelisk" tertulis jika Yehu dari Israel, beserta penguasa kota-kota Phoenicia datang memberi upeti pada tahun 841 SM.

[***

Informasi dari Alkitab:

Aksi penjarahan kota-kota di Israel oleh Shalmanesser III, dipercaya tertulis di Alkitab, sebagai sosok Salman yang menghancurkan kota Bet-Arbel:

Hosea 10:14
maka keriuhan perang akan timbul di antara bangsamu, dan segala kubumu akan dihancurkan seperti Salman menghancurkan Bet-Arbel pada hari pertempuran: ibu beserta anak-anak diremukkan.

kisah nabi Yahweh, Elia vs nabi Baal terjadi pada masa ini.

Nabi Elia sedang berlomba dengan para nabi Baal untuk membuktikan Allah yang hidup
  Relasi Ahab dan Hadad-ezer/Ben-Hadad II tidak selamanya berlangsung baik, karena ternyata Hadadezer menyerang Ahab :

1 Raja-Raja 20

1. Benhadad, raja Aram, mengumpulkan seluruh tentaranya, tiga puluh dua orang raja bersama-sama dia beserta kuda dan kereta. Lalu ia maju, ia mengepung Samaria dan memeranginya.
...
20. Lalu mereka masing-masing membunuh lawan yang dihadapinya, sehingga orang Aram itu melarikan diri dan dikejar oleh orang Israel. Tetapi Benhadad, raja Aram dapat meluputkan diri dengan naik kuda, beserta sejumlah orang berkuda.
21. Juga raja Israel maju, lalu memusnahkan kuda dan kereta itu dan mendatangkan kekalahan yang besar kepada orang Aram.
...
25. Lalu kerahkanlah tentara sebanyak tentara yang telah gugur dari pihakmu itu, demikian pula kuda dan kereta sebanyak yang dahulu. Marilah kita berperang melawan mereka di tanah rata, pastilah kita lebih kuat dari pada mereka." Raja mendengarkan usul mereka, dan bertindak demikian.
26. Dalam tahun yang berikutnya Benhadad memeriksa barisan orang Aram, lalu ia maju ke Afek untuk berperang melawan orang Israel.
27. Orang Israel pun memeriksa barisannya dan setelah dibekali mereka berangkat menghadapi orang Aram. Orang Israel berkemah di hadapan mereka seperti dua kawanan kambing, sedang orang Aram telah datang membanjiri negeri itu.
...
32. Lalu mereka melilitkan kain kabung pada pinggang mereka dan tali pada kepala mereka, kemudian mereka pergi menghadap raja Israel sambil berkata: "Hambamu Benhadad berkata: Kiranya tuanku membiarkan aku hidup." Jawabnya: "Masih hidupkah dia? Dia saudaraku."
33. Orang-orang itu menganggap hal itu sebagai tanda yang baik, maka segeralah mereka berpegang pada perkataannya itu, lalu berkata: "Memang saudaramu Benhadad!" Sesudah itu berkatalah Ahab: "Pergilah, ambil dia!" Jadi keluarlah Benhadad mendapatkan dia, lalu diajak naik ke atas kereta.
34. Kata Benhadad kepadanya: "Kota-kota yang telah diambil bapaku dari pihak bapamu akan kukembalikan; engkau boleh juga membuat pasar bagimu di Damsyik, seperti yang dibuat bapaku di Samaria." "Dan aku sendiri," kata Ahab, "akan membiarkan engkau pergi dengan perjanjian." Lalu ia mengadakan perjanjian dengan dia dan membiarkannya pergi.

Dan Peristiwa kematian Ahab yang direkam oleh Alkitab adalah karena pertempuran melawan Hadadezer:

1 Raja 22
1. Tiga tahun lamanya orang tinggal aman dengan tidak ada perang antara Aram dan Israel.
2. Pada tahun yang ketiga pergilah Yosafat, raja Yehuda, kepada raja Israel.
3. Berkatalah raja Israel kepada pegawai-pegawainya: "Tahukah kamu, bahwa Ramot-Gilead sebenarnya milik kita? Tetapi kita tinggal diam saja dan tidak merebutnya dari tangan raja negeri Aram."
...
31. Adapun raja negeri Aram telah memberi perintah kepada para panglima pasukan keretanya, tiga puluh dua orang banyaknya, demikian: "Janganlah kamu berperang melawan sembarang orang, melainkan melawan raja Israel saja."
...
34. Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya: "Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka."
...
36. Kira-kira pada waktu matahari terbenam terdengarlah teriakan di sepanjang barisan tentara itu: "Masing-masing ke kotanya, masing-masing ke negerinya!
37. Raja sudah mati!" Maka pulanglah mereka ke Samaria, lalu mereka menguburkan raja di Samaria.

Setelah kematian Ahab, Yoram anaknya menjadi raja Israel, dan pada masa ini terjadi ekspedisi militer ke tanah Moab, dan peristiwa ini terekam dalam Prasasti Mesha (2 Raja 3:1-27).

***]

(Pencatatan Pertama Bangsa Chaldea/Kasdim)

Bangsa Chaldean/Kasdim, pertama kali tercatat dalam prasasti Ashur pada tahun 850 SM, dalam "Annals Shalmanasser III" dan "Black Obelisk" yang berbunyi:

"Pada tahun ke-9 saya berkuasa, dalam ekspedisi militer ke-2, saya merebut kota Gananete. Marduk-bel-usate melarikan diri ke Aleppo. Ku kejar dan kutebas dengan pedang, Marduk-bel-usate, bersama dengan para pemberontak yang mengikutinya. Kemudian saya berjalan ke negeri Babel dan mempersembahkan qurban di kota Babel, Borsippa dan Kutha. Saya berjalan turun ke wilayah bangsa Chaldean/Kasdim dan ku rebut kota-kota mereka dan ku lanjut menuju lautan yang mereka sebut kepahitan (teluk Persia dalam prasasti Black Obelisk). Di Babel saya menerima upei dari Adini, anak dari Dakuri, Mushallim-Marduk, anak dari Ukani - perak, emas, kayu...."

Bangsa Chaldean/Kasdim, ini dimasa depan akan berkoalisi dengan bangsa Medes, Cimmerian, Scythian, Persia akan menghancurkan kekaisaran Ashur untuk selama-lamanya.

Peta Bangsa Kasdim/Chaldean di Mesopotamia


Bangsa ini kemungkinan memasuki wilayah Mesopotamia dari Levant/Suriah sejak abad ke-10/11 SM, dan dalam Alkitab, wilayah Kasdim ini adalah tempat kelahiran Abraham.

Kejadian 11:27-28
27. Inilah keturunan Terah. Terah memperanakkan Abram, Nahor dan Haran, dan Haran memperanakkan Lot.
28. Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah Haran di negeri kelahirannya, di Ur-Kasdim.

(Urartu: Kemunculan Musuh Bebunyutan Ashur)

Selama berkuasa Shalmaneser III berkali-kali melakukan kampanye militer ke wilayah utara Ashur, di sekitar pegunungan Zagros. Dan hal ini membawa Ashur berkonflik dengan dinasti baru di Urartu, dekat danau Van (moderen Turki timur), Sevan (di Armenia) dan Urmia (Iran). Kekuatan ini akhirnya berkoalisi untuk menghadapi Ashur, Urartu muncul sebagai kekuatan utama dan lawan tangguh bagi Ashur.

(Hazael menjadi kekuatan dominan di Suriah)

Pada tahun 838 SM, Shalmanasser III, sekali lagi menuju Suriah untuk berperang dengan Hazael, namun ia harus disibukkan dengan pemberontakan di Ashur oleh anaknya sendiri, Sham-shi-Adad V.

[***

Informasi Alkitab tentang Hazael dan Yehu:

Elia, diperintahkan oleh Yahweh untuk mengurapi Yehu menjadi raja Israel, dan Hazael menjadi raja Aram-Damaskus:



1 Raja 19
15. Firman TUHAN kepadanya (Elia): "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
16. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.

Yehu bin Yosafat bin Nimsi yang oleh bangsa Ashur disangka sebagai (Ia-รบ-a mar Hu-um-ri-i/Yehu bin Omri) keturunan Omri (Ahab adalah anak Omri), adalah orang yang memberontak dan menghabisi keturunan Ahab/Omri, dan ia diurapi oleh suruhan nabi Elisa.

2 Raja 9
1. Kemudian nabi Elisa memanggil salah seorang dari rombongan nabi dan berkata kepadanya: "Ikatlah pinggangmu, bawalah buli-buli berisi minyak ini dan pergilah ke Ramot-Gilead.
2. Apabila engkau sampai ke sana, carilah Yehu bin Yosafat bin Nimsi; masuklah, ajak dia bangkit dari tengah-tengah temannya dan bawalah dia ke ruang dalam.
3. Kemudian ambillah buli-buli berisi minyak itu, lalu tuangkan isinya ke atas kepalanya dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas Israel! Sesudah itu bukalah pintu, larilah dan jangan berlambat-lambat."
.....
6. Lalu bangkitlah Yehu dan masuk ke dalam rumah. Nabi muda itu menuang minyak ke atas kepala Yehu serta berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas umat TUHAN, yaitu orang Israel.
7. Maka engkau akan membunuh keluarga tuanmu Ahab dan dengan demikian Aku membalaskan kepada Izebel darah hamba-hamba-Ku, nabi-nabi itu, bahkan darah semua hamba TUHAN.
8. Dan segenap keluarga Ahab akan binasa; dan Aku akan melenyapkan dari pada Ahab setiap orang laki-laki, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel.
9. Dan Aku akan memperlakukan keluarga Ahab sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan sama seperti keluarga Baesa bin Ahia.
10. Izebel akan dimakan anjing di kebun di luar Yizreel dengan tidak ada orang yang menguburkannya." Kemudian nabi itu membuka pintu, lalu lari.

Menurut Alkitab, Hazael membunuh Hadadezer (Ben Hadad II - ada yang mengatakan ia adalah ayah Hazael):

2 Raja 8
7. Elisa masuk ke Damsyik/Damaskus, dan pada waktu itu Benhadad, raja Aram, sedang sakit. Ketika dikabarkan kepada raja: "Sudah datang abdi Allah ke mari,"
8. berkatalah ia kepada Hazael: "Ambillah persembahan, pergilah menyongsong abdi Allah (Elohim) itu dan mintalah petunjuk TUHAN (Yahweh) dengan perantaraannya: Sembuhkah aku dari penyakit ini?"
9. Lalu pergilah Hazael menyongsong dia, diambilnyalah persembahan berupa segala barang yang indah-indah dari Damsyik, sebanyak muatan empat puluh ekor unta. Sesudah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Anakmu Benhadad, raja Aram, menyuruh aku menanyakan kepadamu: Apakah aku akan sembuh dari penyakit ini?"
10. Jawab Elisa kepadanya: "Pergilah, katakanlah kepadanya: Pastilah engkau sembuh. Namun demikian, TUHAN telah memperlihatkan kepadaku, bahwa ia pasti mati dibunuh."
11. Elisa menatap dengan lama ke depan, lalu menangislah abdi Allah itu.
12. Hazael berkata: "Mengapa tuanku menangis?" Jawab Elisa: "Sebab aku tahu bagaimana malapetaka yang akan kaulakukan kepada orang Israel: kotanya yang berkubu akan kaucampakkan ke dalam api, terunanya akan kaubunuh dengan pedang, bayinya akan kauremukkan dan perempuannya yang mengandung akan kaubelah."
13. Sesudah itu berkatalah Hazael: "Tetapi apakah hambamu ini, yang tidak lain dari anjing saja, sehingga ia dapat melakukan hal sehebat itu?" Jawab Elisa: "TUHAN telah memperlihatkan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja atas Aram."
14. Lalu ia pergi dan meninggalkan Elisa dan setelah ia sampai kepada tuannya, berkatalah raja kepadanya: "Apakah dikatakan Elisa kepadamu?" Jawabnya: "Ia berkata kepadaku, bahwa pastilah engkau sembuh."
15. Tetapi keesokan harinya ia mengambil sehelai selimut yang telah dicelupkannya ke dalam air dan membentangkannya ke atas muka raja. Jadi matilah raja, dan Hazael menjadi raja menggantikan dia.

Prasasti Tel-dan berasal dari masa ini, dan dominasi Hazael terhadap Israel dan Yehuda juga nampak pada:

2 Raja 12
17. Pada waktu itu majulah Hazael, raja Aram, diperanginyalah Gat dan direbutnya. Kemudian Hazael berniat menyerang Yerusalem,
18. tetapi Yoas, raja Yehuda, mengambil segala persembahan kudus yang telah dikuduskan oleh para leluhurnya yakni Yosafat, Yoram dan Ahazia, raja-raja Yehuda, dan persembahan-persembahan kudusnya sendiri, juga segala emas yang terdapat dalam perbendaharaan rumah TUHAN dan istana raja. Dikirimkannyalah semuanya itu kepada Hazael, raja Aram, maka tidak jadi lagi Hazael menyerang Yerusalem.

2 Raja 13
3. Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel, lalu diserahkan-Nyalah mereka ke dalam tangan Hazael, raja Aram, dan ke dalam tangan Benhadad (Ben Hadad III), anak Hazael, selama zaman itu.
...
22. Hazael, raja Aram, menindas orang Israel sepanjang umur Yoahas bin Yehu (817-800 SM).

Setelah Hazael wafat ia digantikan oleh anaknya yang bernama Benhadad (Ben-Hadad III)

2 Raja 13
24. Kemudian matilah Hazael, raja Aram, maka Benhadad, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
25. Yoas bin Yoahas merebut kembali dari tangan Benhadad bin Hazael kota-kota yang dalam peperangan direbut Benhadad dari tangan Yoahas, ayah Yoas. Tiga kali Yoas mengalahkan dia dan mendapat kembali kota-kota Israel.

***]

Administrasi wilayah provinsi baru di perbatasan terluar Ashur dipercayakan kepada pejabat militer pilihan raja, yang kesetiaannya dapat dipastikan, karena mobilitias tentara yang cepat sangat dibutuhkan raja jika terjadi sebuah konflik.

(Limmu: Dayyan-Asshur, Sang Tangan Kanan Raja)

Ketika memasuki usia senja, peranan panglima tertinggi dari Shalmanesser III, diserahkan kepada Dayyan-Assur. Sesuatu yang tidak lazim dari Dayyan-Assur adalah, namanya tercatat dengan nada pujian dan sanjungan atas kemenangan militer, yang biasanya diperuntukkan untuk raja Ashur, hal ini nampak pada kampanye militer pada tahun 826 SM.

(Pemberontakan)

Pada tahun 826 SM, di masa akhir pemerintahan Shalmanesser III terjadi pemberontakan dari anaknya yang bernama Assur-danin-pal/Assur-da'in-aplu, dan 27 kota penting mendukung sang pemberontak, termasuk: Nineveh, Asshur, Arbela, Arrapha. Shalmanesser III wafat 2 tahun kemudian dan digantikan oleh anaknya yang lain, Shamsi-Adad V.

Bersambung ke Part II
(Index) Time Line Sejarah Kerajaan Di Mesopotamia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah Abraham Berasal Dari Ur atau Haran?

Abraham berasal dari kota Haran dan bukan dari kota Ur-Kasdim, ya itulah pendapat beberapa para ahli biblikal moderen, mengapa mereka berpen...