Sekitar 700 tahun sebelum kemunculan negara Israel di tanah Kanaan, pada mulanya Penduduk dari Kanaan ini sempat berkuasa di daerah delta sungai Mesir dan mereka di sebut sebagai bangsa Hyksos oleh orang Mesir (sekitar tahun 1805/1710). Setelah berkuasa kurang lebih 200 tahun mereka kemudian di usir oleh Firaun Ahmose I, dan wilayah Kanaan resmi berada dalam kendali Mesir selama kurang lebih 300 tahun kemudian, hingga perkiraan tahun 1200 SM. Yang menarik sebuah prasasti yang berasal dari tahun 1209 SM, menyebut tentang "Israel" ditemukan di Mesir. Hal ini menjadi sebuah teka-teki karena negara Israel yang kita kenal dalam Alkitab seharusnya baru muncul sekitar 200 tahun kemudian.
Sekitar tahun 1200an SM ini juga di wilayah Mesopotamia hingga Mesir terjadi sebuah peristiwa besar yang dikenal sebagai kehancuran Zaman Perunggu. Zaman ini ditandai dengan hancurnya berbagai negara di sekitar wilayah pantai Mediterania, seperti bangsa Het (Hatti/Hitite) yang runtuh dan Mesir menjadi goyah dan berbagai kota-kota di tanah Kanaan hingga Suriah mengalami kehancuran, para penduduk dari berbagai wilayah terpaksa berpindah tempat. Ada yang percaya wilayah pegunungan di tanah Kanaan menjadi salah satu tujuan para pengungsi ini, kita menjumpai kisah tentang Uria dan istrinya Batsyeba, yang merupakan salah satu pahlawan terkemuka raja Daud yang disebut sebagai orang Het.
Setelah kehancuran berbagai bangsa besar termasuk kemunduran Mesir, wilayah Kanaan yang merupakan sebuah wilayah rebutan antara bangsa Het dan Mesir, resmi menjadi wilayah tak bertuan, dan penduduk di wilayah ini kemudian mendirikan berbagai negara baru seperti Israel, Amon, Moab, Edom, Aram, hingga Filistin.
Untuk mempelajari tentang sejarah bangsa Israel anda harus mendalami berbagai kejadian sekitar tahun 1200 SM ini, informasi tentang Timeline sejarah bangsa Ibrani di tanah Kanaan bisa anda baca untuk memahami artikel dibawah ini.
Artikel dibawah banyak menceritakan tentang berbagai silang pendapat dari 2 kubu sejarawan yang mana satu pihak pro terhadap Alkitab yang dikenal sebagai kelompok Maksimalis dan sebaliknya yang dikenal sebagai kelompok Minimalis, dalam penjelasannya tentang asal usul bangsa Israel.
Abstrak
Menurut Alkitab, bangsa Israel berasal
dari keturunan para budak yang melarikan diri dari Mesir, mereka kemudian mengembara selama 40 tahun di gurun pasir, dan kemudian menetap di dataran tinggi Palestina.
Namun kisah ini
tidak sepenuhnya terkonfirmasi oleh bukti-bukti arkeologi. Banyak ilmuwan mencoba merekonstruksi ulang, masa awal dari sejarah bangsa Israel, berdasarkan bukti arkeologi, naskah-naskah kuno,
dan pembacaan Alkitab secara kritis. Dan kesimpulan mereka adalah leluhur bangsa Israel, pertamakali muncul di daerah dataran
tinggi Palestina sekitar tahun 1200 SM.
Setelah itu muncul pertanyaan, berasal
dari manakah leluhur bangsa Israel? Jawaban yang paling populer adalah : bangsa Israel
berasal dari bangsa Kanaan yang ber-migrasi dari wilayah dataran rendah
ke daerah pegunungan, namun pendapat ini mendapat kritikan
dari para peneliti lain.
Topografi Israel yang berada di wilayah pegunungan |
I. Pendahuluan
Pertanyaan berikut adalah : Bagaimana bangsa Israel terbentuk? Panduan umum yang digunakan oleh para ilmuwan adalah tidak mengandalkan Alkitab untuk menganalisa asal-usul bangsa Israel. Alasannya adalah sejarah bangsa Israel dalam kitab Kejadian, dianggap bukanlah karya historis.
Penulis Alkitab mungkin adalah orang yang brillian. Sebab, mereka mampu menceritakan kisah-kisah yang telah terjadi ratusan tahun silam dengan sangat baik, dan sangat mahir dalam merangkai berbagai peristiwa sejarah, yang dicampur dengan berbagai legenda dan kisah keagamaan; namun demikian mereka lebih menekankan sisi theologis dibanding askpek sejarah.
Oleh karena hal inilah, kisah-kisah mengenai Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf lebih baik dilihat sebagai jendela refleksi untuk memahami sejarah Israel dimasa akhir, bukan sebagai sejarah asal-usul bangsa Israel. (Kisah tersebut diperkirakan disusun pada era pasca runtuhnya kerajaan Israel dan Yehuda, atau dimasa pembuangan di negeri Babel)
Jika membaca kitab Kejadian tentang perbudakan bangsa Israel di Mesir, hingga migrasinya ke Palestina. Masalah yang muncul adalah, fakta sejarah berbicara lain, bangsa Mesir seakan tidak tahu mengenai kisah hebat ini, yang mana ribuan budak Israel akhirnya dilepaskan karena rentetan bencana alam bernuansa supranatural, termasuk meninggalnya semua anak sulung lelaki dan ternak dikalangan bangsa Mesir.
Lalu, bagaimana dengan kisah Musa hingga Yoshua? Apakah bangsa Israel menghabiskan waktu berkelana selama 40 tahun dipadang gurun? kemudian menaklukkan bangsa Kanaan dengan kekuatan militer?
Para ilmuwan memberikan penjelasan yang berbeda-beda. Beberapa dekade yang lalu, W.F. Albright dan Y. Yadin berpendapat, bahwa bukti arkeologi membuktikan, jika bangsa Israel memang menginvasi daerah Palestina dan menghancurkan banyak kota-kotanya di sekitar tahun 1200 SM.
Albright bahkan meyakini bahwa ia telah menemukan bukti-bukti arkeologi yang berasal dari masa awal bangsa Israel: pemukiman mereka berukuran kecil, dan mempunyai "empat-ruangan", serta memiliki peralatan keramik yang coraknya berbeda dengan bangsa Kanaan. Serta yang paling penting adalah, pemukiman bercorak unik ini, berdiri diatas reruntuhan kota yang telah hancur, yang nampaknya sesuai dengan kisah penaklukan oleh Yoshua - Hazor adalah contohnya.
Pendapat berikutnya dikemukakan oleh Albrecht Alt, ia mengatakan bahwa proses penaklukan ini tidak terbukti jika dilakukan oleh bangsa Israel (seperti kisah kitab Yosua dan Hakim-Hakim). Selain itu berdasarkan temuan arkeologi terbaru, di daerah dataran tinggi, Palestina - dimana bangsa Israel pertama kali bermukim - ternyata telah dihuni secara sporadis selama era Akhir Zaman Perunggu (1550-1200 SM).
Dan penduduk yang memasuki wilayah ini bukan melalui peperangan, namun melalui "penyusupan secara damai", oleh para penggembala nomaden dari berbagai daerah di sebelah timur dan selatan Palestina, mereka kemudian mendiami daerah pegunungan secara berkelompok-kelompok.
Menurut teori ini, "kisah penaklukan" dalam Alkitab hanyalah sebuah kenangan heroik dari perselisihan yang dialami oleh para pemukim ini dengan penduduk Kanaan yang terlebih dahulu mendiami beberapa wilayah di dataran tinggi atau dengan penduduk yang mendiami wilayah perbatasan dengan dataran rendah.
Teori Alt ini mendapat dukungan luas, dan bukti-bukti arkeologi pun menguatkan teori ini.
Penelitian terbaru juga menunjukkan jika kota-kota yang ditaklukkan dalam kisah Alkitab seperti Yerikho, Ai, dan Gibeon, adalah kota yang tak berpenghuni atau terbengkalai pada saat "bangsa Israel" mulai memasuki wilayah itu.
Teori "penaklukan" dan "penyusupan secara damai" sangatlah kontras, tapi satu hal penting, yang disetujui oleh banyak pihak pada masa itu adalah: bangsa Israel, merupakan orang asing yang menyusup memasuki Kanaan dan membawa kepercayaan unik dengan dewa bernama Yahweh. Demikianlah padangan umum mengenai identitas bangsa Israel, sebelum studi selanjutnya yang dilakukan oleh G.E. Mendenhall.
Mendenhall mengatakan bahwa bangsa Israel yang merendahkan bangsa Kanaan adalah sebuah paradox: menurutnya nenek moyang bangsa Israel ini sebenarnya berasal dari bangsa Kanaan itu sendiri, dan penduduk baru di dataran tinggi, bukanlah penduduk dengan kultur budaya sebagai penggembala ataupun petani, namun adalah kaum "buruh tani", yang hidup di negara-kota Kanaan, yang berada di wilayah dataran rendah.
Namun akibat dari kebijakan tangan besi dari Mesir, yang saat itu adalah penguasa wilayah Kanaan, serta dari para kaum aristokrat Kanaan, mengakibatkan para buruh tani ini memberontak dan akhirnya bermigrasi ke wilayah pegunungan, hal ini lah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan populasi di daerah dataran tinggi sekitar tahun 1200 SM.
Dewa utama dari para komunitas baru ini, pada saat pembentukan identitasnya adalah dewa Yahweh. Namun Yahweh bukanlah dewa asli kaum ini, tapi berasal dari sekelompok budak yang melarikan diri dari Mesir, yang tradisi mereka ini kemudian menjadi bagian utama dari "sejarah" bangsa Israel (Richard Elliot Friedman, mengatakan kaum pendatang dari Mesir ini kemudian menjadi kelompok imam, yang dikenal sebagai kaum Lewi).
Seorang ilmuwan lain bernama, N.K. Gottwald, kemudian menyempurnakan hipotesis Mendenhall dan mengenalkan istilah "the tribes of Yahweh" atau bangsa pilihan Yahweh.Gottwald menekankan pada semangat egaliterianisme pada kehidupan sosial komunitas baru ini. Ia menghubungkannya dengan realitas kesamaan status, yakni kesamaan nasib sebagai kaum pengungsi, dan akhirnya membentuk bangsa baru yang bernama Israel, yang tidak memiliki hirarki sosial yang kompleks seperti halnya penduduk di negeri kota Kanaan.
Yang membedakan teori Gottwald dari Mendenhall adalah mengenai kisah historis dari Alkitab dan durasi migrasi ke dataran tinggi.
Gottwald mengatakan: tidak ada nilai historis dari kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dan ia percaya bahwa pemisahan diri dari penduduk di wilayah dataran rendah (negeri kota Kanaan) tidak terjadi dalam waktu yang singkat tapi melalui jangka waktu yang lama.
Mayoritas para ilmuwan saat ini telah mencapai puncaknya, yakni dalam usaha penggabungan dua hipotesis Mendenhall - Gottwald, yaitu asal-usul bangsa Israel adalah berasal dari dataran rendah Kanaan, yang bermigrasi karena berbagai tekanan dari kerajaan Mesir, atau dari "Sea Peoples" (sering dihubungkan dengan orang dari Yunani, yang kemudian menjadi bangsa Filistin) dan dari perselisihan antar penduduk di kota-kota Kanaan.
Lanjutan part II
Index Sejarah Asal-Usul Bangsa Israel Dari Tinjauan Arkeologis
Artikel ini adalah terjemahan dari judul asli "Religion, Identity and the Origins of Ancient Israel"
yang berarti "Agama, Identitas dan Asal-Usul Bangsa Israel Kuno" karya K.L. Spark, dan dapat di download di : https://www.academia.edu/1059820/Religion_Identity_and_the_Origins_of_Ancient_Israel
K . L. Sparks, Eastern University, 1300 Eagle Road, St. Davids, PA
19312, USA. Email: ksparks@eastern.edu.
https://eastern.academia.edu/KentonSparks
Izinkan saya share Sejarah ini
BalasHapusGood think, I'll like to share, Tks before.
BalasHapusBagaimana keseimpulannya?
BalasHapusKesimpulannya orang israel kuno itu tdk seperti yg ditulis dlm alkitab, mereka adalah salah satu bangsa yang muncul bersamaan di wilayah levant pada thn 1000-900 SM, disamping negeri aram, fenesia, edom, amon, filistin... Wilayah ini pada mulanya adalah wilayah mesir, namun ketika mesir mengalami kemunduran, para penguasa diwilayah ini kemudian mendeklarasikan negara mereka masing2
HapusRumit
BalasHapus