Selasa, 03 Februari 2015

Sejarah asal-usul bangsa Israel dari tinjauan arkeologis - Part II

II. Berasal dari Kanaan atau dari bangsa Nomaden?


Map Israel Kuno & kerajaan kuno di sekitarnya
Para ilmuwan sepakat bahwa di wilayah pegunungan Palestina, telah terbentuk permukiman dalam skala kecil, pada sekitaran tahun 1550-1200 SM, ketika itu  bangsa Mesir masih menjadi penguasa wilayah levant (Syria-Palestina), dan populasi terbesar berada di wilayah perkotaan Kanaan, yakni di wilayah dataran rendah Palestina.

Namun menjelang tahun 1200-1000 SM, terjadi lonjakan populasi yang disertai dengan munculnya berbagai lokasi pemukiman baru di daerah dataran tinggi, baik itu di sisi barat (Cisjordan) dan timur (Transjordan) Sungai Yordan.

Di Transjordan, pemukiman baru muncul di daerah yang akhirnya menjadi wilayah bangsa Ammon, Moab dan Edom (di cisjordan muncul bangsa Israel, dan dibagian utara muncul bangsa Aram).

Pertanyaan tentang penduduk ini adalah, berasal dari manakah mereka? Apakah mereka ber-migrasi dari daerah perkotaan di Kanaan, atau mereka berasal dari kaum nomaden yang terpinggirkan? Berikut pendapat para ilmuwan.

Teori Berasal dari Kanaan.

Bukti yang diajukan oleh penganut teori ini adalah. Telah umum diketahui bahwa bangsa Mesir mengontrol wilayah Palestina pada era akhir zaman perunggu (1550-1200 SM), dan mereka memerintah dengan tangan besi.  Kontrol yang sistematis ini lebih terasa di wilayah perkotaan di dataran rendah Kanaan, dan diasumsikan jika beberapa penduduk Kanaan berusaha menghindar dan akhirnya menetap di wilayah pegunungan - sambil membawa warisan budaya Kanaan bersama mereka.

Identitas bangsa Israel juga berkembang dari warisan budaya pengungsi Kanaan ini. Bukti arkeologi yang dipakai untuk mendukung teori ini adalah : rumah dengan empat ruangan dan peralatan keramik yang serupa dengan corak budaya bangsa Kanaan.

Atas keramik Kanaan, bawah keramik Israel
Rumah dengan 4 ruangan dahulu sering dikaitkan dengan etnisitas Israel kuno
Bukti-bukti ini dahulu diidentikkan sebagai ciri khas dari bangsa Israel, namun mendapat banyak kritikan, karena ternyata ciri tersebut bukan hal baru pada tahun 1200-1000 SM, penemuan terbaru menunjukkan jika ciri tersebut, sesungguhnya telah ada sejak zaman sebelumnya, sehingga tidak lagi ditafsirkan sebagai ciri khas dari bangsa Israel.

Bukti lain yang dipakai sebagai acuan, berasal dari naskah tablet Amarna. Naskah ini berasal dari kota kuno bernama Amarna di Mesir, yang memberi gambaran tentang situasi dan kondisi wilayah Palestina selama masa 1550-1200 SM, periode sebelum munculnya komunitas awal di wilayah dataran tinggi.

Naskah tersebut berisi tentang sekelompok orang, yang disebut Hapiru, mereka disebut sering melakukan gangguan dan huru-hara terhadap kestabilan di beberapa kota Kanaan.

Sebutan Hapiru terlihat mirip dengan Ivrit (Ibrani), dan beberapa ilmuwan menganggap bahwa ini adalah bukti yang mendukung jika  leluhur bangsa Israel (Ibrani) berasal dari sekelompok orang Kanaan yang memisahkan diri.




Berbagai Tablet dari Amarna yang menggambarkan bagaimana para penguasa Kanaan meminta bantuan tentara kepada firaun Mesir untuk menghadapi gangguan dari kaum Hapiru/Habiru
Penggambaran dari Mesir atas kaum Hapiru/Kabiru/Shasu

Salah satu bukti yang paling penting adalah dalam hal keagamaan. Selama beberapa dekade, para ilmuwan berhasil membuktikan bahwa leluhur bangsa Israel mempunyai kesamaan dalam hal ke-agamaan dengan bangsa Kanaan.

Berdasarkan peninggalan naskah-naskah kuno dari negara-kota Ugarit (yang berasal dari sekitar tahun 1550-1200 SM), para ilmuwan mencatat bahwa bangsa Kanaan memiliki dewa-dewi seperti El, Baal, dan Asherah, yang juga muncul dalam naskah Alkitab. Nama dewa tersebut terdapat pula pada nama figur-figur di Alkitab seperti Jerubbaal dan Ishbaal (Hakim-hakim 7:1; 2 Samuel 2:28).

Bahkan nama Israel sendiri berasal dari kata (Isra-El), dewa El adalah dewa tertinggi dalam kosmologi dewa-dewi Kanaan. Jadi dalam hal keagamaan terdapat ikatan yang sangat kuat antara standar kepercayaan bangsa Israel dan bangsa Kanaan.Walaupun terdapat kesamaan tidak serta merta dapat dikatakan bahwa agama bangsa Israel berasal dari agama Kanaan.
Teori berasal dari bangsa Nomaden

Apa yang disajikan oleh para pendukung teori ini? kebanyakan buktinya berasal dari Alkitab. Alkitab sering menceritakan hubungan antara nenek moyang bangsa Israel dengan daerah-daerah gurun dan sekitarnya yang berada di wilayah selatan Palestina, atau wilayah utara yaitu negeri bangsa Aram, dan tak pernah menyebut sekalipun ingatan tentang daerah perkotaan di Kanaan.
Dapatkah bangsa ini melupakan element terpenting dari asal muasal mereka? Bagi pendukung teori ini jawabannya adalah "tidak".

Sebuah bukti arkeologi yang mendukung asal-usul dari kaum nomaden adalah: kebiasaan umum bangsa nomaden ketika akan menetap pada sebuah wilayah, umumnya mereka mengadopsi teknologi dari masyarat disekitar. Dan ini yang mereka temukan pada peninggalan peralatan keramik pada komunitas awal Israel.

Keramik mereka sangat mirip dengan keramik buatan Kanaan, namun pada wilayah dataran tinggi keramik tersebut lebih sedikit variasinya, akan tetapi jumlah nya sangat banyak jika dibandingkan dengan daerah perkotaan Kanaan.

Kemiripan lainnya adalah dalam hal rumah dengan empat ruangan. Hal ini dianggap membuktikan jika leluhur bangsa Israel ini mengadopsi budaya tetangga mereka, yaitu penduduk Kanaan.

Kesimpulan ini di dukung pula oleh temuan akan bentuk pengaturan tata-ruang antar bangunan oleh komunitas awal di daerah dataran tinggi. Dengan menghimpitkan rumah mereka satu dengan yang lain, hingga membentuk sebuah pola oval atau lingkaran, hal ini menghasilkan sebuah ruang terbuka dibagian tengah.

Berdasarkan pemahaman arkeolog, Israel Finkelstein, pola lingkaran ini adalah kebiasaan yang dilakukan oleh para penggembala nomaden ketika mendirikan tenda-tenda mereka, hingga terbentuk sebuah penghalang yang menciptakan wilayah terlindung dibagian tengah.

Pemukiman yang berbentuk lingkaran, hal ini mendapat perdebatan karena dianggap adalah pola umum di daerah selatan levant dan bukan eksklusif pola bangsa Israel
Bagi pendukung teori ini, mereka juga percaya bahwa bukti agama menguatkan pendapat mereka. Dewa utama yang disembah oleh bangsa Israel, dan masyarakat di Transjordan (Ammon, Moab, dan Edom), nampaknya mempunyai perbedaan cukup mendasar dengan dewa-dewi bangsa Kanaan.

Yahweh (Israel), Milkom (Ammon), Chemosh (Moab), dan Qaus (Edom) tidak menjadi standar dewa yang dipuja oleh bangsa Kanaan, walau ada kemungkinan jika dewa-dewa tersebut sebenarnya bukan dewa yang populer dalam keagamaan bangsa Kanaan.

Terlebih lagi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa dewa seperti Yahweh dan Qaus bisa diasosiasikan dengan dewa kaum nomaden di wilayah selatan Palestina. Bangsa Mesir mencatat jika kaum nomaden yang disebut "Shasu" ini menyembah dewa yang namanya mirip dengan Yahweh.

Dan didalam sajak atau puisi-puisi yang tertulis dalam Alkitab pun dikatakan tentang lokasi, asal muasal Yahweh yaitu didaerah selatan Palestina, disekitar Edom (Ulangan 33:2, Hakim 5:4-5, Habakkuk 3:3).

Ulangan 33:2
Berkatalah ia: "TUHAN (Yahweh) datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.  

Hakim-Hakim 5:4-5
4. TUHAN (Yahweh), ketika Engkau bergerak dari Seir, ketika Engkau melangkah maju dari daerah Edom, bergoncanglah bumi, tirislah juga langit, juga awan tiris airnya;
5. gunung-gunung--yakni Sinai--bergoyang di hadapan TUHAN (Yahweh), di hadapan TUHAN (Yahweh), Allah Israel.

Habakkuk 3:3
3. Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya.

Salah satu tulisan tertua yang menyebut kata Israel, yang terdapat pada tugu kemenangan firaun Merneptah (berasal dari 1200 SM). Dalam tugu tersebut terdapat tulisan tentang klaim raja Mesir yang telah menumpas "benih dari Israel", dan pada tulisan Israel tersebut terdapat sebuah "tanda baca" yang memberi keterangan sebagai "komunitas" dan bukan sebagai sebuah bangsa, kota, atau negeri.

Dari informasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada masa berkuasanya raja Merneptah (1213-1203 SM), bangsa Israel telah berkembang dan dikenal menjadi sebuah entitas etnis (suku), tetapi masih hidup sebagai kaum nomaden atau semi nomaden.

bersambung ke part III

Index Sejarah Asal-Usul Bangsa Israel Dari Tinjauan Arkeologis

Artikel ini adalah terjemahan dari judul asli "Religion, Identity and the Origins of Ancient Israel"
yang berarti "Agama, Identitas dan Asal-Usul Bangsa Israel Kuno" karya K.L. Spark, dan dapat di download di :  https://www.academia.edu/1059820/Religion_Identity_and_the_Origins_of_Ancient_Israel

K . L. Sparks, Eastern University, 1300 Eagle Road, St. Davids, PA
19312, USA. Email: ksparks@eastern.edu.
https://eastern.academia.edu/KentonSparks

Sebelumnya Part I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah Abraham Berasal Dari Ur atau Haran?

Abraham berasal dari kota Haran dan bukan dari kota Ur-Kasdim, ya itulah pendapat beberapa para ahli biblikal moderen, mengapa mereka berpen...