Adam -- Manusia dan Dunia
Dengan 10 kalimat Allah menciptakan dunia, meskipun cukup dengan satu kata. Namun Allah berkehendak agar diketahui bahwa ada hukuman yang sangat berat kepada para orang fasik, yang menghancurkan dunia yang telah diciptakan dengan 10 kalimat, dan upah yang baik kepada para orang benar, yang melestarikan dunia ini.
Sesungguhnya dunia ini dibuat untuk manusia, meskipun ia yang terakhir diciptakan diantara para mahluk-Nya. Ini adalah rencana-Nya, Allah adalah sang tuan rumah yang menyiapkan hidangan diatas meja, dan membibing tamu-Nya ke tempat duduknya. Dan bersaaman dengan hal itu, kemunculan manusia pada masa akhir adalah untuk menyampaikan peringatan kepada manusia agar selalu rendah hati. Janganlah ia berbangga hati, karena sesungguhnya nyamuk lebih tua dari dirinya.
Manusia adalah representasi alam semesta.
Keunggulan manusia dibanding mahluk lainnya adalah dalam proses pembuatannya. Dia adalah satu-satunya mahluk yang dibuat melalui tangan Allah. Sementar yang lain melalui firman Allah. Tubuh manusia adalah mikrokosmos, miniatur dari dunia, dan dunia adalah refleksi dari manusia.
Rambut pada kepala adalah perwakilan hutan, air matanya adalah sungai, mulut adalah laut. Juga, dunia ini menyerupai bola matanya: lautan yang mengelilingi dunia adalah seperti pada bagian putih mata, lahan kering adalah iris mata, Yerusalem adalah pupil mata, dan Bait Allah adalah gambar yang tercermin dalam pupil mata.
Tetapi manusia lebih dari sekedar gambar dari dunia. Tubuhnya adalah penyatuan surga dan bumi. Dalam 4 hal ia menyerupai malaikat, dalam 4 hal binatang. Kemampuannya berbicara, kecerdasannya, berjalan dengan tegak, tatapan mata -- ini adalah rupa dari malaikat dalam diri manusia. Disisi lainnya, ia membutuhkan makan dan minum, mengeluarkan kotoran, berkembangbiak dan mati, seperti binatang. Karena itu Allah berfirman, sebelum penciptaan manusia : "benda-benda langit tidaklah berkembangbiak, namun mereka tidak mengalami kematian; mahluk hidup di bumi berkembangbiak namun mereka mengalami kematian. Aku akan membuat manusia, yang menjadi persatuan keduanya, sehingga ketika ia berbuat dosa, ia akan berprilaku seperti binatang, kematian akan menjemputnya; tetapi jika ia menahan diri dari dosa, ia tidak akan mati." Allah lalu memerintahkan agar semuah mahluk di langit dan di bumi untuk bekerja sama dalam penciptaan manusia, bahkan ia sendiri akan turut serta. Sehingga mereka semua akan dapat mencintai manusia, dan jika ia berbuat dosa, mereka akan tetap menjagannya.
Alam semesta akan tunduk dalam perjalanan sejarah Israel
Dunia ini sebenarnya diciptakan untuk orang-orang kudus, yang takut akan Allah, yang dihasilkan oleh Israel melalui bimbingan dari hukum yang diberikan oleh Allah. Oleh karena itu, Israel adalah yang terutama, pada saat penciptaan manusia. Semua mahluk lain diperintahkan untuk berubah dan tunduk, jika Israel membutuhkan bantuan mereka dalam perjalanan sejarahnya. Laut diperintahkan untuk terbelah pada masa Musa, dan langit harus mendengar pada kata-kata pemimpinnya; matahari dan bulan diperintahkan untuk diam tak bergerak pada masa Yoshua, dan burung gagak memberi makan Elia, api dalam tungku besi tuang menjaga 3 pemuda Israel, Singa untuk menjadi jinak pada Daniel, Ikan harus menjaga Yunus, dan langit terbuka untuk Yehezkiel.
Makna 6 hari penciptaan terhadap Israel.
Dengan kerendahan hati-Nya, Allah meminta pendapat dari para malaikat, pada masa penciptaan, mengenai niat-Nya untuk menciptakan manusia. Dia berfirman:
"Demi Israel, Aku akan menciptakan dunia.
Seperti saat Ku-pisahkan terang dari gelap, seperti akan Ku-lakukan untuk Israel atas Mesir--kegelapan meliputi tanah itu, dan terang akan meliputi kediaman anak-anak Israel;
juga saat Ku-pisahkan air diatas firmamen (cakrawala) dan dibawah firmamen, demikian pula Ku-lakukan terhadap Israel--Aku akan memisahkan air untuk mereka ketika melalui Laut Merah,
seperti pada hari ke-3 Ku-ciptakan tanaman, demikian pula Ku-lakukan terhadap Israel--Ku beri mereka manna pada saat di padang gurun;
seperti Ku-pisahkan cahaya untuk memisahkan siang dari malam, demikian Ku-lakukan terhadap Israel--Aku akan berjalan bersama mereka dalam pilar awan pada siang hari dan pilar api pada malam hari;
seperti Ku-ciptakan burung-burung di udara, dan ikan-ikan di lautan, demikian Ku-lakukan terhadap Israel--Aku akan membawa burung-burung dari lautan kepada mereka;
dan Aku akan menghembuskan nafas hidup kehidung manusia, demikian Ku-lakukan terhadap Israel--Aku akan memberi Torah untuk mereka, sang pohon kehidupan."
Para malaikat terkesima akan begitu banyaknya cinta yang Allah curahkan terhadap Israel, dan Allah berfirman:
"Pada hari ke-1 penciptaan, Aku akan membuat langit dan membentangkan mereka; sehingga mereka akan mendirikan Tabernakel sebagai tempat kemuliaan-Ku.
Pada hari ke-2, Aku akan memisahkan air di bumi dan di surga; sehingga ia akan menutup tabir di Tabernakel untuk memisahkan tempat Kudus dan Maha Kudus.
Pada hari ke-3, Aku akan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan rumbut dan semak; sehingga ia berada dalam ketaatan perintah-Ku, memakan tumbuh-tumbuhan pada hari pertama paskah, dan menyiapkan roti untuk-Ku.
Pada hari ke-4, Aku akan menciptakan benda penerang dilangit; sehingga ia akan menyalakan lilin emas untuk-Ku.
Pada hari ke-5, Aku akan menciptakan burung; sehingga ia akan membuat para kerub mampu merentangkan sayapnya.
Pada hari ke-6, Aku akan menciptakan manusia; sehingga Israel menyisihkan anak laki-laki keturunan Harun sebagai imam untuk melayani-Ku."
Dengang demikian, keseluruhan penciptaan mempunyai persyaratan. Allah berfirman kepada segala sesuatu yang Ia ciptakan pada hari pertama: "Jika Israel menerima Torah, engkau akan terus bertahan; jika tidak, Aku akan mengembalikan segalanya dalam kekacauan." Seluruh dunia bertahan dalam kegentaran, hingga tiba hari pewahyuan di gunung Sinai, dan Israel menerima Torah, dan tergenapilah rencana Allah pada saat ia menciptakan alam semesta.
Para Malaikat dan Penciptaan Manusia.
Allah dalam Hikmat-Nya memutuskan untuk menciptakan manusia, Ia bertanya (meminta nasehat) kepada seluruh ciptaan-Nya sebelum melanjutkan niat-Nya -- sebuah panutan bagi manusia, bahwa walau ia begitu hebat dan termasyur, jangan pernah mencemooh nasehat dari orang lain, bahkan dari yang lebih rendah. Pertama Allah menanyakan kepada langit dan bumi, kemudian kepada segala benda dan mahluk yang ia ciptakan, dan terakhir kepada para malaikat.
Para malaikat tidaklah memiliki satu pendapat. Malaikat Cinta menyukai penciptaan manusia, karena mereka akan penuh kasih sayang dan cinta; tapi Malaikat Kebenaran menentangnya, karena ia akan penuh dengan kebohongan. Sementara Malaikat Keadilan menyukai, karena mereka akan belajar menerapkan keadilan, Malaikat Damai menentang, karena mereka kan sering bertikai.
Malaikat Kebenaran di usir dari langit.
Allah lalu mengusir Malaikat Kebenaran turun dari langit ke bumi, karena keberatan yang diajukannya, keputusan ini membuat kegaduhan diantara para malaikat, dan keberatan akan penghukuma yang dijatuhkan kepada sahabat mereka. Namun Allah berkata, "Kebenaran akan muncul dari bumi."
Keberatan dari para malaikat akan jauh lebih keras, jika mereka mengetahui kebenaran tentang manusia. Allah hanya memberi tahu mereka mengenai orang-orang kudus, dan menyembunyikan dari mereka akan para pendurhaka diantara manusia. Namun demikian walau para malaikat hanya mengetahui sedikit kebenaran akan manusia, mereka telah memprotes, dan berseru : "Apakah dari manusia, yang membuat engkau membelanya?" Allah menjawab: "Terhadap burung-burung di udara dan ikan di lautan, untuk apakah mereka diciptakan? untuk apalah lemari dan meja penuh dengan makanan lezat yang menarik, namun tak ada tamu yang menikmatinya?" Dan para malaikat tak mampu membantah, selain berkata: "Ya Tuhan kami, betapa baik nama-Mu diatas bumi , Lakukanlah seperti kehendak-Mu."
Pemusnahan para pasukan malaikat penghulu.
Tidak sedikit dari para malaikat yang menolak penciptaan manusia, menanggung akibat fatal. Ketika Allah memanggil kelompok malaikat dibawah malaikat Michael, dan meminta pendapat mereka, mereka menjawab dengan bercemooh : "Apakah dari manusia yang membuat Engkau memperhatikannya?" Allah kemudian mengulurkan jari kelingking-Nya, dan mereka semua dimusnahkan oleh api, kecuali pemimpin mereka Michael. Nasib serupa terjadi pada anak buah malaikat Gabriel, hanya ia yang terluput dari penghancuran.
Malaikat Labbiel diubah menjadi Raphael.
Kelompok malaikat yang ke-3 dibawah pimpinan Labbiel, juga dimintai pendapat. Namun mereka telah belajar dari nasib mengerikan sahabat mereka sebelumnya, dia memperingati pasukannya: "Engkau telah melihat kemalangan yang menimpa para malaikat yang berkata 'Apkah dari manusia yang membuat Engkau memperhatikannya?' Marilah kita tidak melakukan hal serupa, jangan sampai kita menerima hukuman yang mengerikan." Karena Allah tidak akan membatalkan niat-Nya untuk melaksanakan segala rencana-Nya. Demikianlah ia memperingati, para malaikat agar berkata: "Sang Penguasa Dunia, sungguh baik Engkau memutuskan penciptaan manusia. Engkau menciptakan mereka menurut kehendak-Mu. Dan kami akan bertugas melayani mereka, dan mengungkap kepada mereka segala rahasia." Kemudian Allah mengubah nama Labbiel menjadi Raphael, sang Penyelamat, karena ia, para malaikat telah diselamatkan oleh nasehat bijaknya. Dia diangkat menjadi Malaikat Penyembuhan, ia menyimpan semua obat surgawi, dan obat penyembuh yang digunakan di bumi.
Penciptaan Adam.
Ketika Para malaikat telah sepakat mengenai penciptaan manusia, Allah berfirman kepada Gabriel : "Pergi dan ambil lah untuk-Ku debu dari 4 penjuru bumi, dan saya akan menciptakan manusia dengannya." Gabriel beranjak melakukan perintah Allah, namun bumi menolak untuk memberikan Gabriel debu tersebut. Gabriel memprotes: "Mengapa, wahai bumi, tidakkah engkau mendengar firman Tuhan, yang telah mendirikan engkau dari atas air tanpa penopang atau pilar." bumi menjawab, dan berkata: "Saya telah ditakdirkan untuk menjadi kutukan, dan dikutuk oleh manusia, dan jika Allah sendiri tidak mengambil debu dari saya, tidak akan ada mahluk pun yang akan pernah melakukannya." Ketika Allah mendengar hal tersebut, ia mengulurkan tangan-Nya, dan menciptakan manusia pertama dengannya.
Tujuan diambilnya debu dari 4 penjuru bumi, adalah jika seorang manusia dari timur mati di barat, demikian pula yang dari barat ke timur, bumi tidaklah berani menolak manusia yang mati tersebut, dan berkata kepadanya agar mati diarah mana dia dibuat. Di mana pun seseorang itu mati, dan dimakamkan, akan kembali ia ke bumi, dimana ia berasal. Juga, mengenai debu yang terdiri dari berbagai macam warna -- merah, hitam, putih, dan hijau - merah untuk darah, hitam untuk perut, putih untuk tulang dan pembuluh darah, dan hijau untuk kulit (kulit terang).
Pada saat awal Torah telah turut campur. Ia menghadapkan dirinya kepada Allah : "Ya Tuhan Penguasa dunia! Dunia ini milik-Mu, Engkau melakukan apa saja yang berkenang kepada-Mu. Namun manusia yang engkau ciptakan sesaat lagi akan hidup dalam kesusahan dan dosa. Jika Engkau tidak berkenang untuk bersabar menghadapinya, adalah lebih baik untuk tidak menciptakan-Nya." Allah menjawab, "Apakah sia-sia Aku disebut Maha penyabar dan penyayang?"
Rahmat dan kasih setia Allah nampak pada ketika Ia mengambil segenggam debu dari tempat dimana akan berdiri altar (Yerusalem), dan berfirman : "Akan ku ambil manusia dari tempat penebusan dosa, dimana ia bertahan."
Asal muasal jiwa Manusia.
Penciptaan raga manusia oleh allah secara mendetail dimulai ketiadaan, hal ini semata karena perhatian-Nya terhadap jiwa manusia. Jiwa manusia diciptakan pada hari pertama, demikianlah berbunyi : roh Allah melayang-layang diatas permukaan air. Jadi, bukanlah ciptaan yang terakhir, sebenarnya manusia adalah ciptaan pertama.
Roh, atau, yang sering disebut dengan, Jiwa manusia, memiliki 5 bagian (Nefesh, Ruch, Neshamah, Chayah, Yechidah). Dan salah satu dari bagian ini adalah, yang memampukan untuk setiap malam pergi dari tubuh manusia, naik ke surga, dan mengambil dari sana hidup baru.
Dengan jiwa milik Adam, semua jiwa manusia diciptakan. Mereka disimpan disebuah ruangan, di langit ke-7, dimana mereka diambil untuk mengisi tubuh manusia.
Jiwa dan raga manusia bersatu melalui cara berikut : Ketika seorang wanita hendak mengandung, Malaikat Malam, Lailah, membawa sperma kehadapan Allah, dan menanti keputusan Allah, akan menjadi seperti apa bakal manusia tersebut. Apakah menjadi pria atau wanita, kuat atau lemah, kaya atau miskin, cantik atau jelek, tinggi atau pendek, gemuk atau kurus, dan sebagainya. Menjadi taat atau jahat yang tersisa untuk diputuskan oleh si manusia itu sendiri.
Kemudian Allah memerintahkan malaikat : "Bawalah kepada-Ku jiwa yang begini dan begini, yang tersimpan di surga, yang bernama ini, dan bentuknya begini dan begini." Malaikat pun membawa jiwa yang dimaksud, dan ia dibawalah ia kehadapan Allah, dan sudut untuk menyembah-Nya. Lalu Allah berfirman : "Masuklah kedalam sperma ini." Sang Jiwa membuka mulutnya, dan memohon: "Ya Tuhan penguasa dunia! Aku sudah senang dengan duniaku saat ini, sejak engkau menciptakan aku. Mengapa engkau menginginkan saya memasuki sperma yang tidak suci ini, saya adalah suci dan murni, dan bagian dari kemualian-Mu?" Allah menghiburnya : "Dunia yang akan engkau masuki adalah lebih baik, dari yang engkau hidup sampai sekarang, dan Aku membuatmu hanya untuk tujuan ini." Sang jiwa lalu dipaksa memasuki sperma, yang bukan kehendaknya, dan malaikat membawa dia kembali ke rahim ibu.
Jiwa mengunjungi surga.
Dua malaikat ditugaskan untuk mengawasi bahwa ia tidak akan pergi, atau keluar darinya, dan cahaya dipasang kepadanya, dan jiwa dapat melihat dari satu sisi dunia ke sisi lainnya. Pada pagi hari malaikat membawanya ke firdaus, dan menunjukkan padanya para orang kudus, yang duduk dalam kemulian-Nya, dengan mahkota diatas kepala mereka. Malaikat berkata kepada jiwa, "Tahukan engkau siapa mereka?" sang jiwa menggeleng tidak tahu, dan malaikat berkata : "Mereka adalah seperti engkau yang dibentuk, dan ditaruh diramih ibunya. Ketika mereka hidup di dunia, mereka mengamati dan melaksanakan Torah dan perintah Allah. Maka mereka menjadi bagian dari kebahagiaan ini, yang engkau lihat dinikmati oleh mereka. Ketahuilah engkau suatu saat akan pergi daru dunia dibawah sana, dan jika engkau melaksanakan Torah Allah, maka engkau akan layak duduk bersama orang kudus ini. Namun jika tidak engkau akan binasa ditempat lain."
Jiwa mengunjungi neraka.
Di malam hari, malaikat membawa jiwa ke neraka, dan menunjukkan nasib orang-orang berdosa, yang sedang disiksa dengan cambuk api oleh malaikat penghancur, orang-orang berdosa berkata Berduka! Berduka! tapi tak ada belas kasih ditunjukkan kepada mereka. Malaikat bertanya kepada jiwa seperti sebelumnya, "Tahukan engkau siapa mereka?" dan sebelum dijawab, malaikat melanjutkan: "Mereka yang terbakar oleh api adalah yang diciptakan seperti engkau. Mereka ditempatkan di dunia, mereka tidak melaksanakan Torah dan perintah Allah. Maka mereka datang ketempat penyiksaan ini, yang engkau lihat betapa menderitanya mereka. Ketahuilah, engkau telah ditakdirkan untuk meninggalkan dunia, berbuat adil lah, dan janganlah berbuat jahat, supaya engkau mencapai dunia yang akan datang."
Jiwa mengunjungi bumi.
Di antara pagi dan malam hari malaikat membawa jiwa berkeliling, dan menunjukkan dimana ia akan hidup, dan kapan ia akan wafat, dan dimana ia dikuburkan, dan membawanya keliling dunia dan menunjukkan orang-orang benar dan berdosa serta segala hal lainnya. Pada malam hari, ia menaruhnya kedalam rahim sang ibu, dan disana jiwa berdiam selama 9 bulan.
Kelahiran jiwa.
Ketika tiba waktunya untuk keluar dari rahim dan melihat dunia, malaikat yang sama berkata pada jiwa, "Waktumu telah tiba untuk dilahirkan." Jiwa yang masih keberatan berkata: "Mengapa engkau menginginkan aku dilahirkan?" malaikat menjawab: "Ketahuilah bahwa engkau dibentuk bukan berdasarkan kehendakmu, sehingga engkau akan dilahirkan bukan atas kehendakmu, dan bukan karena kehendakmu bagaimana engkau akan mati, dan bukan karena kehendakmu pula, engkau akan diadili dihadapan Raja segala Raja, Sang Maha Kudus, terpujilah Ia." Akan tetapi jiwa enggan untuk meninggalkan tempat itu. Lalu malaikat menyentuh hidung bayi itu, dan padamlah cahaya diatas kepalanya, dan terlahirlah i didunia melawan kehendaknya. Seketika bayi tersebut melupakan apa yang pernah dialami dan diketahui oleh jiwa, dan ia terlahir kedunia dengan menangis, karena ia telah kehilangan tempat berteduh yang nyaman dan aman baginya.
Wafatnya jiwa.
Ketika tiba waktu si manusia untuk meninggalkan dunia ini, malaikat yang sama muncul dan bertanya padanya, "Apakah engkau mengenal aku?" dan Manusia menjawab, "Iya, namun mengapa engkau datang hari ini, namun tidak datang dihari lainnya?" Malaikat menjawab, "Untuk menjemputmu dari dunia ini, karena waktu mu telah tiba." Manusia itu jatuh bersimpuh dan menangis, dan suaranya membahana hingga ke ujung dunia, namun tidak ada mahluk yang mendengar suaranya, terkecuali ayam. Manusia memprotes kepada malaikat, "Dari dunia lain engkau membawa saya, dan dari dunia ini kau membawaku." Namun ia di-ingatkan oleh malaikat: "Apakah aku tidak memberitahumu, bahwa engkau dibetuk bukan berdasarkan kehendakmu, dilahirkan bukan berdasarkan kehendakmu, dan bukan atas kehendakmu, bagaimana engkau akan mati? dan bukan berdasarkan kehendakmu, engkau akan di adili dan menanggung akibat perbuatanmu di hadapan Sang Maha Kudus, terpujilah Ia."
Adam manusia Ideal
Seperti halnya semua mahluk yang diciptakan pada 6 hari penciptaan, Adam yang diciptakan dari tangan Allah, dibentuk dalam wujud dewasa. Ia bukanlah seperti anak-anak, tapi seperti manusia berusia dua puluh tahunan. Perawakan tubuh Adam, adalah seperti raksasa, mencapai dari surga hingga bumi, atau jarak yang sama dari timur ke barat. Diantara generasi manusia kemudian, hanya sedikit yang fisiknya seperti Adam dalam hal ukuran & fisik yang kesempurnaannya yang luar biasa. Samson memiliki kekuatannya, Saul lehernya, Absalom rambutnya, Asahel dalam kelincahan kaki, Uzziah pada dahi, Yoshiah pada hidung, Zedekiah pada mata, dan Zerubbabel pada suara. Sejarah menunjukkan bahwa kemuliaan fisik ini tidaklah membawa berkah bagi pemiliknya; mereka mengundang kehancuran kepadanya.
Kekuatan Samson yang luar biasa menyebabkan kematiannya; Saul menghabisi nyawanya dengan memotong lehernya; sementara kelincahan kaki Asahael menjadikan tubuhnya ditembusi oleh lembing Abner; Absalom menemui ajalnya dengan tersangkut pada rambutnya dipohon ara; Uzziah menderita lepra pada dahinya; anak panah yang membunuh Yoshiah, masuk melalui lubang hidung; dan mata Zedekiah dicungkil dan buta.
Umumnya manusia mewarisi sebagian kecil ketampanan dan ukuran tubuh ayah mereka. Wanita yang tercantik jika dibandingkan dengan Sarah, seperti membandingkan kera dengan manusia. Sarah dan Hawa dalam hal ini adalah sebanding, dan lagi, Namun Hawa adalah kera jika dibanding dengan Adam. Ia sangat tampan bahkan telapak kakinya mengalahkan kemegahan matahari.
Kualitas spiritual Adam sebanding dengan pesona pribadinya, karena jiwanya adalah buatan khusus dari Allah, Ia adalah gambar dari Allah, dan sebagaimana Allah mengisi dunia ini, demikianlah Allah mengisi raga manusia; seperti Allah yang dapat melihat segala sesuatu, namun manusia tidak dapat melihatnya, sehingga jiwa melihat, namun tidak dapat dilihat; sebagaimana Allah menuntun dunia, seperti Allah adalah suci dan murni; dan seperti Allah yang berdiam ditempat rahasia, demikian pula jiwa.
Ketika Allah hendak menempatkan jiwa Adam kedalam gumpalan yang seperti tubuh, Ia berfirman: "Pada bagian mana hendak ku hembuskan jiwa kedalamnya? Mulut? Tidak, karena ia akan menggunakannya untuk berbicara yang tidak pantas kepada sesamanya. Mata? Dengan itu ia akan berkedip dan terangsang. Telinga? Ia akan menggunakannya mendengar fitnah dan penistaan. Aku akan menhembuskannya melalui hidung; karena dia mengetahui yang tidak murni dan menolaknya, namun menarik yang wangi, sehingga orang kudus akan menjauh dari dosa, dan akan setia terhadap kata-kata dalam Torah."
Kesempurnaan jiwa Adam seketika nampak ketika ia menerimanya, sebelumnya ia masih belum memeliki kehidupan. Ketika peristiwa penghembusan jiwa kedalam tubuh manusia pertama dan menjadi hidup, Allah mengungkap segala sejarah umat manusia kepadanya. Ia menunjukkan kepadanya setiap generasi dan pemimpinnya; setiap generasi dengan nabinya; setiap generasi dengan gurunya; setiap generasi dengan para ahlinya; dan setiap generasi dengan pemerintahannya; setiap generasi dan hakimnya; setiap generasi dengan orang kudusnya; setiap generasi dengan orang awamnya, beserta yang hidup tanpa kekudusan. Legenda berdasarkan masa, jumlah hari-harinya, dan jumlah waktu, jumlah langkah mereka, semuanya dibuat-Nya agar diketahui oleh Adam.
Dengan kehendak bebasnya Adam mengindahkan jatah umurnya 70 tahun, umur yang diberikan kepadanya adalah 1000 tahun, yang mana hanyalah 1 hari dihadapan Allah. Namun ia sempat melihat 1 menit dari kehidupan manusia agung Daud, dan ini adalah hadiah bagi Daud untuk hidup 70 tahun, namun mengurangi umur Adam menjadi 930 thn.
Adam memberi nama para binatang.
Kebijaksanaan Adam nampak ketika ia memberi nama kepada para binatang. Dan terbuktilah bahwa Allah, ketika memerangi argumen dari para malaikat yang menentang penciptaan manusia, telah berkata benar, ketika Ia bersikeras mengatakan bahwa manusia akan memiliki kebijaksanaan yang lebih tinggi dibanding para malaikat. Ketika Adam baru hidup selama 1 jam, Allah mengumpulkan semua binatang kepada Adam dan para malaikat. Malaikat diperintahkan untuk memberi nama kepada para binatang, namun mereka tidak dapat melakukannya. Adam, ternyata tanpa ragu berkata : "Ya Allah semesta alam! Nama yang pantas untuk binatang ini adalah kerbau, untuk ini adalah kuda, dan ini adalah singa, ini unta." Dan ia memanggil semua binatang dengan nama, nama-nama tersebut sangat cocok dengan binatang.
Adam adalah Nabi.
Dan Allah bertanya kepadanya, apa nama untuk dirinya sendiri, dan dia berkata Adam, karena ia diciptakan dari Adamah, debu dari bumi. Dan, Allah bertanya bagaimana Adam memanggilnya, dan ia berkata : "Adonai, Tuhanku, karena engkau adalah Tuhan dari semua ciptaan" -- Nama yang Allah beri untuk dirinya sendiri, yang digunakan oleh para malaikat ketika memanggilnya, nama yang akan selamanya menjadi kekal. Namun tanpa bimbingan roh kudus, Adam tidak akan mampu untuk menemukan nama yang cocok untuk semuanya; Sesungguhnya ia benar-benar seorang nabi, dan kebijaksanaannya berkualitas nabi.
Nama-nama binatang bukan satu-satunya warisan yang diturunkan oleh Adam untuk generasi kemudian, semua umat manusia berutang-budi kepadanya melalui bidang seni kerajinan, khususnya bidang tulis-menulis, dan ia adalah pencipta untuk 70 bahasa. Dan hal lain dilakukan oleh Adam untuk keturunannya. Ketika Allah menunjukkan kepada adam seluruh dunia, Adam lalu merancang wilayah-wilayah yang akan ditempati oleh manusia, dan daerah mana yang akan menjadi gersang tak berpenghuni.
Index Legenda Bangsa Yahudi