Senin, 23 Februari 2015

Sejarah asal-usul bangsa Israel dari tinjauan arkeologis - Part VII (Final)


E. Transisi dari era akhir Zaman Perunggu - Besi, dan Munculnya Bangsa Aram.


Tahun 1200 SM adalah tahun peralihan dari era akhir Zaman Perunggu ke era Awal Zaman Besi. Yang paling penting dalam periode transisi ini adalah datangnya invasi bangsa yang di kenal dengan sebutan (Sea People) "Orang Laut", yang berimigrasi melalui lautan ke daerah Levant dari wilayah laut Aegean (Yunani).

Migrasi ini sangat lah masif dan pergerakan mereka dari wilayah bangsa Hitti/Het di utara hingga Libya di selatan. Kerajaan Hitti bahkan menjadi runtuh, dan Mesir walau dapat menghalau mereka, namun menyebabkan kerugian yang cukup besar. Mesir kehilangan pengaruh di beberapa wilayah Levant - termasuk Palestina - kepada kaum "orang Laut" dan bangsa lokal.

Kelompok yang sangat terkenal dari Orang Laut ini adalah bangsa Filistin.  Tetapi ada kelompok lain dari kelompok ini yang dikenal sebagai bangsa Tjeker, Shardanu, Shekelesh, Denyen, dan Weshesh.


Tidak ada yang tahu secara pasti, apa penyebab Orang Laut ini berimigrasi dari Yunani. Ada yang mengatakan diakibatkan oleh perubahan iklim & sosio-ekonomi. Tetapi hal yang sangat krusial dari migrasi ini, adalah efeknya terhadap daerah Levant, Syria dan Mesopotamia.

Berdasarkan bukti arkeologis & catatan sejarah, para ilmuwan mengetahui bahwa salah satu efek dari migrasi bangsa dari utara ke daerah Palestina. Diantaranya adalah bangsa Hurrian/Mittani, yang berasal dari selatan Anatolia dan di utara Mesopotamia. Beberapa ilmuwan berkesimpulan bahwa bangsa Hittites, Hivites, Jebusites (Jebus), Girgashite, dan Perizzites yang berperang dengan bangsa Israel di dalam Alkitab adalah disebut bangsa Hurrian, atau setidaknya orang yang berasal dari utara.

Bahkan sebelum keruntuhan masyarakan perkotaan (negara Kota) pada era akhir Zaman Perunggu, sudah ada bukti signifikan tentang migrasi dari bangsa-bangsa di utara memasuki wilayah Palestina. Hal ini terlihat dari nama-nama yang tercantum dalam surat Amarna, seperti Abdi-Hepa(Heba) dari Yerusalem (Hepa adalah nama dewi bangsa Hurrian). Dengan demikian terlihat bahwa bukan cuma kaum nomaden dan bangsa Kanaan, tetapi juga kaum migran dari daerah utara, juga berkontribusi pada bangsa yang mendiami daerah pegunungan ini selama era Zaman Besi (1200-1000 SM).

Kesimpulan ini diperkaya dengan kelompok migran berikut, yang melalu catatan sejarah disebut sebagai bangsa Aramean (Aram), yang selama era Zaman Besi secara aggresif meluaskan daerah mereka dari daerah sungai efrat, ke daerah sekitarnya. Raja Assyria Tiglath-Pileser I (1114-1076 SM) mengklaim telah menyeberangi sungai Efrat selamat 28 kali dalam misi memerangi bangsa ini.

Pengaruh bangsa Aram terasa dari Mesopotamia di Timur hingga Libanon dan Syria di Selatan dan Barat. Kerajaan Aram yang terkenal adalah yang berpusat di Damaskus. Dan beberapa kerajaan kecilnya adalah Maacah dan Geshur, di daerah Transjordan, yang berada di daerah utara pemukiman bangsa proto-Israel. Kisah mengenai Yakub, dan para patriach (leluhur bangsa Israel) sangat erat kaitannya dengan kaum Aram ini (Kejadian 29;31; Hosea 12:12), Yakub (Israel) bahkan dikenang sebagai pengembara kaum Aram (Ulangan 26:5).



D. Bukti Bahasa.

Sangat sedikit perhatian yang diberikan dalam penelitian asal-usul bangsa Israel terhadap studi akan bahasa Ibrani. Ketika artikel ini ditulis, terdapat perdebatan akan hal ini, oleh Anson Rainey (2006) yang mengatakan bahwa bahasa Ibrani kuno sangat dekat dengan bahasa-bahasa di wilayah Transjordan, seperti Moab dan di daerah selatan-bahasa Aramaik kuno, Daripada bahasa di daerah Cisjordan seperti wilayah pantai Kanaan dan Phoenician. Dalam pandangannya, hal ini menjadi bukti akan asal usul bangsa Israel dari kaum Nomaden, yang berimigrasi ke Palestina dari daerah Timur.

Evolusi bahasa Ibrani kuno ke Moderen


IV. Kesimpulan

Pada titik ini, kita masih belum mengetahui bagaimana debat tentang asal-usul bangsa Israel akan berakhir. Hipotesis berasal dari bangsa Kanaan terlihat lebih populer diantara para ilmuwan, tetapi Hipotesis berasal dari kaum Pastoral Nomad mulai mendapat dukungan luas, terutama di kalangan arkeolog yang khusus meneliti pemukiman di Palestina pada era Zaman Besi.

Menarik untuk ditunggu apakah ada konsensus baru mengenai asal-usul bangsa ini, yang mungkin merupakan teori hibrid, yang mengusung leluhur bangsa ini berasal dari berbagai kalangan seperti bangsa Kanaan, kaum pastoral nomad, dan imigran dari utara.

Tetapi ada satu hal yang sangat membutuhkan penjelasan dalam hal identitas bangsa Israel, yaitu berkaitan dengan bagaimana bangsa ini menganggap diri mereka sebagai bangsa penjajah nomaden pemuja Yahweh, yang menjadi musuh bebunyutan bangsa pribumi Kanaan.

Sebelumnya Part VI

Index Sejarah Asal-Usul Bangsa Israel Dari Tinjauan Arkeologis

Biografi Singkat Penulis.

K. L. Spark bergelar PhD dari Universitas North Carolina - Chapel Hill, yang berspesialisasi dalam "Studi of the Hebrew Bible and the Ancient Near East". Spark adalah penulis buku "Ethnicity and Identity in Ancient Israel", "Ancient Text for the Study of the Hebrew Bible". Spark ditabiskan sebagai Pastor Baptis, yang melayani di kepastoran selama 7 tahun sebelum pindah ke Eastern University di St. Davids, PA, dimana ia menjadi professor dari studi biblikal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah Abraham Berasal Dari Ur atau Haran?

Abraham berasal dari kota Haran dan bukan dari kota Ur-Kasdim, ya itulah pendapat beberapa para ahli biblikal moderen, mengapa mereka berpen...